Palu (ANTARA News) - Tim dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memeriksa sejumlah lokasi di mana air muncul dari dalam tanah akibat gempa bumi tektonik yang menguncang Wuasa di Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Senin malam lalu (29/5). Tidak hanya air bermunculan di mana, tanah juga menjadi retak-retak.
"Saya saat ini sedang mendampingi tim dari BMKG memeriksa air yang muncul dari dalam tanah cukup banyak titiknya di Wuasa," kata Idris Tunilele, aktivis lingkungan di Kabupaten Poso kepada ANTARA, Rabu.
Ia mengatakan akibat gempa bumi berkekuatan 6,6 SR di wilayah itu yang juga dirasakan masyarakat di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah mengakibatkan tanah retak-retak dan air bermunculan ke permukaan tanah.
Masyarakat Kecamatan Loreo, kata Idris, hingga kini masih trauma dengan tidak mau tinggal di dalam rumah untuk memilih membangun tenda sementara guna beristirahat pada pagi dan malam hari.
Gempa susulan semakin membuat masyarakat takut masuk rumah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah Bartholemeus Tandigala mengatakan banyak warga Kabupaten Poso terutama yang berada di pesisir pantai mengungsi karena mengkhawatirkan tsunami.
Data sementara, tiga warga Kecamatan Lore luka-luka akibat gempa, namun tidak ada korban jiwa dalam bencana ini.
Baca juga: (Gempa 6,6 SR guncang Poso)
Baca juga: (Gempa Poso dirasakan hingga Gorontalo)
Pewarta: Anas Masa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017