"Badai menewaskan 11 orang dan 70 lainnya mengalami luka parah," kata wali kota Moskow Sergei Sobyanin sebagaimana dikutip Interfax.
"Para korban mendapatkan perawatan layak."
Dua lagi korban tewas dilaporkan kemudian, dengan komite investigasi daerah Moskow menyatakan bahwa anak perempuan 11 tahun dan pria 57 tahun tewas, satu karena pohon tumbang dan satu karena pagar terbang.
Sebelumnya, penyelidik mengatakan bahwa para korban sebagian besar tewas karena pohon tumbang dan runtuhnya bangunan, termasuk halte bus.
Korban yang terluka dirawat di 10 fasilitas medis berbeda di Ibu Kota, kata departemen kesehatan setempat kepada AFP, sambil memperingatkan bahwa jumlah korban jiwa kemungkinan dapat meningkat.
Sobyanin menyampaikan belasungkawa kepada korban dan keluarganya, mengatakan bahwa tragedi itu tak terduga.
"Itu karena fakta bahwa badai menerjang di tengah hari, yang karena itulah jumlah korbannya banyak," kata dia.
Sobyanin sebelumnya menulir di Twitter: "Beberapa ratus pohon tumbang." "Kami menjalankan kebijakan yang dibutuhkan untuk mengatasi konsekuensinya."
Layanan gawat darurat Moskow mengerahkan unit-unitnya untuk memindahkan pohon-pohon yang tumbang namun tidak ada informasi mengenai kerusakan serius menurut seorang juru bicara kepada AFP.
Cuaca menyebabkan penundaan penerbangan di bandara-bandara Moskow dan layanan kereta cepat ke bandara Vnukovo ditangguhkan karena para pekerja sedang memindahkan satu pohon di jalurnya.
Direktur badan cuaca Rusia Gidromedtsentr, Roman Vilfand, mengatakan kepada kantor berita Rusia bahwa kecepatan angin mencapai 22 meter per detik selama badai dan badai lain masih bisa menerjang Ibu Kota pada malam hari.(hs) 
Baca juga: (Musim badai Atlantik diperkirakan melebihi rata-rata)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017