...mohon kepada pimpinan PKS baik di Jabar atau pusat untuk mempertimbangkan kembali pengusungan kepemimpinan perempuan di Pilgub Jabar."

Bandung (ANTARA News) - Sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Jawa Barat (AMPJ) menolak kandidat Calon Gubernur Jabar 2018 perempuan yang diusung oleh partai politik karena hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.

"Atas dasar pandangan para ulama serta berbagai kajian secara mendalam di antara ormas-ormas Islam maka kami tidak sepakat dan secara tegas menolak kepemimpinan perempuan dalam prosesi Pilgub Jabar 2018," kata Ketua Presidium AMPJ HM Roinul Balad, di Bandung, Senin.

Penolakan terhadap kandidat Cagub Jabar 2018 tersebut, kata Roinul, ditujukan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berdasarkan hasil Pemira DPW PKS Jawa Barat yang memunculkan nama Netty Prasetiyani Heryawan sebagai kandidat calon kepala daerah di Provinsi Jawa Barat.

"Untuk itu, kami mohon kepada pimpinan PKS baik di Jabar atau pusat untuk mempertimbangkan kembali pengusungan kepemimpinan perempuan di Pilgub Jabar," kata dia.

Menurut dia, AMPJ yang terdiri dari 13 ormas Islam ini menolak pengusungan Netty Heryawan sebagai Cagub Jabar 2018 karena masih banyak kaum pria yang lebih sanggup memimpin 45 juta warga Jawa Barat.

"Ibaratnya memang apa enggak punya kader laki-laki?" kata dia.

Selain itu, lanjut dia, Provinsi Jawa Barat memiliki banyak tantangan dan permasalahan sehingga memerlukan pemimpin laki-laki yang dianggap lebih baik dibanding perempuan.

"Dan secara naluri laki-laki lebih bisa, apalagi problematika di Jawa Barat ini lebih berat dibanding yang lain, termasuk DKI Jakarta," ujarnya.

Akan tetapi, kata dia, pihaknya juga memahami di era demokrasi ini siapa pun memiliki hak politik yang sama. "Hal ini alam demokrasi. Negara memang tidak melarang. Tapi siapa pun juga boleh kan menyampaikan aspirasi," kata dia.

Ketua Tim Pemenangan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Pilkada Serentak Wilayah Jawa Barat 2018 Ridho Budiman Utama, menyatakan wajar jika ada penolakan terhadap hasil Pemira DPW PKS yang mengusung calon perempuan sebagai kandidat Cagub Jabar.

"Kalau saya menganggap wajar siapa pun yang ingin menang dalam kontestasi politik, termasuk jika ada serangan politik, kampanye hitam, termasuk serangan ke Kang Aher (Ahmad Heryawan) juga ada," kata dia.

Menurut dia, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapatkan serangan politik dari pihak luar yang ditujukan kepada dua kandidat bakal cagub Jabar dari hasil Pemira DPW PKS Jawa Barat yakni Netty Heryawan dan Ahmad Syaikhu.

Ridho menuturkan serangan politik yang ditujukan kepada Netty Heryawan adalah terkait isu gender dan isu dinasti politik di Pilgub Jawa Barat 2018.

"Mungkin di luar sana sudah muncul isu dinasti politik dan juga masalah penolakan ada kader perempuan, politik kan gitu, ada dinamikanya, tapi kami sudah mengantisipasi hal-hal tersebut," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017