Kami lakukan pengawasan berjenjang, agar tidak ada yang melakukan kecurangan dengan elpiji bersubsidi,"
Bogor (ANTARA News) - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Wilayah Bogor memastikan stok elpiji bersubsidi lancar dengan mengajukan penambahan pasokan selama Ramadan.
"Stok elpiji untuk Ramadan ini aman, kami sudah melakukan penambahan untuk tujuh hari kedepan," kata Ketua Hiswana Migas wilayah Bogor, Bahriun, kepada Antara di Bogor, Senin.
Bahriun menyebutkan, normalnya kebutuhan elpiji bersubsidi untuk wilayah Kota Bogor sebanyak 750 ribu tabung dan Kabupaten Bogor 4 juta tabung.
Untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji 3 kg akan dilakukan penambahan 50 persen dari kuota biasanya masing-masing wilayah.
"Setiap agen akan mendapatkan tambahan pasokan atau extra dropping sebesar 50 persen," katanya.
Penambahan kuota akan dibagi di setiap agen yang biasanya dapat satu truk ditambah jadi dua truk, untuk tujuh hari. Satu truk bermuatan 560 tabung elpiji 3 kg atau bersubsidi.
"Penambahan pasokan dijadwalkan bulan Juni, pada tanggal-tanggal yang ditentukan, yakni tanggal 5,9, 12, 16, 19, 20, 22 dan 29 Juni," kata Bahriun.
Dengan adanya penambahan ini lanjut Bahriun, diharapkan stok elpiji mencukupi kebutuhan masyarakat. Penggunaan elpiji bersubsidi selama Ramadan mengalami peningkatan seiring tingginya aktivitas masyarakat memasak.
Selain itu, bisnis kuliner menjamur dengan hadirnya penjualan takjil. Penggunaan elpiji bersubsidi jadi meningkat dari hari-hari biasanya.
"Kami lakukan pengawasan berjenjang, agar tidak ada yang melakukan kecurangan dengan elpiji bersubsidi," kata Bahriun.
Selain itu, masyarakat juga diminta ikut mengawasi jika ada agen atau pangkalan yang melakukan kecurangan seperti menjual harga diatas eceran tertinggi, atau menjual kepada yang bukan sasaran dapat melaporkannya ke Hiswana Migas.
"Akan ada tim gabungan yang terdiri dari Hiswana Migas, kepolisian, dan Disperindag mengawasi peredaran elpiji bersubsidi, akan disusun jadwalnya," kata Bahriun.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017