Jakarta (ANTARA News) - Lifter dari Vietnam dan Thailand diprediksi oleh Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi-Berat Seluruh Indonesia (PB PABBSI) bakal menjadi ancaman bagi lifter Indonesia yang bakal turun pada SEA Games 2017 Malaysia, 19-31 Agustus.
"SEA Games 2017 Malaysia situasinya memang berat. Persaingan di kelas kita sangat ketat. Lifter dari Vietnam dan Thailand akan menjadi pesaing. Mereka juara dunia di kelas kita," kata Wakil Ketua Umum PB PABBSI Joko Pramono di Jakarta, Senin.
Prestasi atlet angkat besi Indonesia di kancah internasional terbilang cukup moncer. Sebut saja Eko Yuli Irawan yang sukses merebut medali perak Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro Brazil dan yang terakhir merebut emas di Islamic Solidarity Games (ISG) Azerbaijan.
Hanya saja, prestasi lifter Indonesia itu hanya berkutat di kelas bawah. Seperti Eko Yuli Irawan yang bertanding di kelas 62 kg. Selain itu ada nama Deni dan Triyatno yang akan bersaing menjadi yang terbaik di kelas 69 kg. Untuk kelas 56 kg ada nama Wijoyo Surahmat.
Joko Pramono menambahkan, dengan mengetahui kekuatan calon lawan pihaknya berharap atlet-atlet Indonesia terus bersiap diri sesuai dengan program. Apalagi, program latihan saat ini sasaran utamanya adalah menjadi yang terbaik di SEA Games 2017.
"Pesaing kita mulai banyak. Apalagi untuk SEA Games 2017 hanya putra saja yang dipertandingkan. Kami berharap kita tetap meraih hasil yang terbaik," katanya menegaskan.
Sebelumnya atlet angkat besi Indonesia yang sukses menyumbangkan medali ISG 2017 mendapatkan bonus dari PB PABBSI dan diberikan langsung oleh ketua induk organisasi angkat besi Indonesia, Rosan P Roeslani. Tidak hanya pada atlet, bonus juga diberikan pada pelatih dan manajer.
Pada kejuaraan negara-negara Islam itu, angkat besi sukses menyumbangkan tiga emas lewat Eko Yuli Irawan (62kg), Wijoyo Surahmat (56kg) dan Sri Wahyuni (48kg). Selain itu empat medali perak lewat Muhammad Purkon (56kg), Dewi Safitri (53kg), Achhedya Jagaddhita (58kg) dan Nurul Akmal (90+kg).
Di sela pemberian bonus itu Eko Yuli Irawan menyatakan kesiapannya untuk meraih hasil yang terbaik. Apalagi pada kejuaraan dua tahunan ini, lifter kelahiran Lampung 24 Juli 1989 ini tetap menjadi andalan untuk menyumbangkan medali emas.
"Inshaallah emas," kata Eko Yuli saat ditanya oleh wakil ketua umum PB PABBSI Joko Pramono.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017