Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta semua pihak agar menindaklanjuti peringkat layak investasi yang telah diperoleh Indonesia dari berbagai lembaga pemeringkat internasional.
"Saya minta ada tindak lanjut sehingga efek positif tidak hanya di portofolio atau pasar saham tapi juga di sektor riil untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita," kata Presiden Jokowi ketika membuka rapat kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Senin.
Presiden menyebutkan kepercayaan dunia internasional menunjukkan kemampuan Indonesia dalam mengelola ekonomi dari sisi fiskal dan moneter.
"Tapi yang lebih penting bagaimana mendorong peringkat layak investasi itu bisa dimanfaatkan masyarakat," kata Presiden dalam rapat yang juga dihadiri Wapres M Jusuf Kalla.
Jokowi meminta kementerian agar juga ikut mendorong agar sektor riil bergerak.
"Ada ganjalan masuknya arus investasi ke negara kita yang perlu diperbaiki yaitu perlu penyederhanaan perizinan. Itu perlu agar disederhanakan sehingga arus investasi masuk tidak terganggu," katanya.
Presiden juga meminta adanya penyampaian kondisi stabilitas politik dan keamanan cukup terjaga di Indonesia.
"Saya kira perlu terus disampaikan sesering mungkin karena publik terutama internasional lihat ini sebagai sebuah tanda tanya. Saya kira perlu diterangkan secara simple bahwa setiap tahun ada pilkada yang sedikit banyak menghangatkan situasi politik kita," katanya.
Presiden juga meminta kementerian untuk membatasi penerbitan regulasi terkait perizinan. "Perizinan baru cegah jangan sampai keluar, kalaupun harus keluar bahas dulu dalam rapat terbatas karena kalau atas bikin aturan akan diikuti yang di bawah-bawah," katanya.
Ia juga meminta larangan-larangan terbatas seperti di Kemendag agar dibuat mudah dalam pengendaliannya.
"Kalau memungkinkan kuota dialihkan ke tarif, ini akan lebih mudah controlling-nya," katanya.
Sebelumnya Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan peringkat layak investasi yang diberikan lembaga pemeringkat internasional S&P menjadi momentum perbaikan kinerja ekonomi secara keseluruhan.
"Kita harus menggunakan perkembangan yang menggembirakan ini untuk terus mendorong reformasi yang bisa terus menghasilkan upgrade-upgrade lagi," kata Thomas.
Lembaga pemeringkat internasional S&P telah menempatkan Indonesia pada layak investasi dengan menaikkan peringkat utang Indonesia pada tingkat BBB-/stable outlook.
S&P menyatakan bahwa peningkatan peringkat utang Indonesia didukung oleh efektivitas kebijakan fiskal dalam menciptakan stabilitas perekonomian, meski saat ini terjadi ketidakpastian ekonomi global.
Peringkat layak investasi sebelumnya telah diberikan kepada Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional lain seperti Japan Credit Rating Agency (JCRA) pada Juli 2010, Fitch Rating pada Desember 2011, Moodys pada Januari 2012 dan Rating and Investment pada Oktober 2012.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017