London (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Inggris British Airways terpaksa membatalkan semua penerbangannya dari dua bandara utama di London hingga Sabtu petang setelah sistem komputer global yang mati menyebabkan penundaan besar-besaran dan pesawat-pesawat terjebak di landasan pacu.
British Airways (BA) mengatakan tidak ada bukti bahwa masalah tersebut diakibatkan serangan dunia maya.
Perusahaan penerbangan itu mengatakan terminal-terminal di bandara Heathrow dan Gatwick telah menjadi sangat padat karena kegagalan sistem teknologi informasi. Semua pesawat BA yang dijadwalkan berangkat sebelum pukul 17.00 GMT (Sabtu, 24.00 WIB) telah dibatalkan.
"Tolong jangan datang ke bandara. Kami sedang mengalami kegagalan sistem teknologi informasi yang parah pada penerbangan kami di seluruh dunia," kata BA dalam pernyataan.
"Kami meminta maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada para pelanggan kami dan kami sedang bekerja untuk menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin."
Masalah itu, yang menurut para penumpang telah berdampak pada penerbangan-penerbangan di seluruh Inggris, muncul terutama pada akhir pekan yang sibuk. Senin adalah hari libur nasional dan banyak anak sekolah mulai menjalani liburan tengah semester.
BA merupakan perusahaan penerbangan terbaru yang dilanda masalah komputer.
Bulan lalu, sistem global maskapai Jerman Lufthansa dan perusahaan penerbangan Prancis Air France mati sehingga para penumpang tidak dapat naik ke pesawat.
Para penumpang yang berupaya menggunakan pesawat-pesawat lainnya di Inggris pada Sabtu melaporkan bahwa penundaan dengan waktu lama terjadi pada loket pendaftaran sementara pesawat-pesawat juga tertahan di landasan pacu.
"Masih di landasan pacu di Leeds. #britishairways memperhitungkan bahwa Heathrow sudah sangat penuh, jadi kita belum bisa berangkat. Sudah pasti kita tidak bisa mengejar penerbangan ke Vegas," kata salah satu penumpang, David Raine, di Twitter.
Seorang wartawan bernama Martyn Kent menulis, "Sudah duduk di pesawat di Heathrow selama satu jam setengah. Kapten @British_Airways menggambarkan masalah teknologi informasi sebagai bencana."
Heathrow London, salah satu bandara paling sibuk di dunia, mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan BA.
Penumpang bernama Roshni Burt, yang akan terbang dari Heathrow ke Bahrain bersama putranya, mengatakan tidak ada kabar soal kapan pesawatnya akan berangkat.
"Waktu kami meninggalkan daerah pendaftaran, ada orang-orang yang marah, menjadi frustrasi ketika pesawat mereka seharusnya sudah hampir berangkat, orang-orang ditolak ... staf BA pada dasarnya mengatakan kalau Anda tidak mendaftar melalui internet, Anda akan ketinggalan pesawat," ujarnya kepada Skys News yang dilansir Reuters.
(Uu.T008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017