Makassar, 27/5 (Antara) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia dan Papua New Guinea (PNG) menemukan lima patok yang 30 tahun tertimbun di perbatasan dua negara itu.
"Dari 15 patok, Satgas Pamtas menemukan lima patok yang hilang sudah 30 tahun lalu," kata Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Agus Surya Bakti di sela upacara penerimaan Satgas Pamtas Darat RI-PNG Yonif Raider 700/WYC di dermaga Lantamal VI, Makassar, Sabtu.
Menurut dia, dari tugas utama pengamanan di perbatasan, Satgas Pamtas selain menemukan lima patok, pasukan kebanggan Kodam ini juga menemukan ladang ganja di tiga titik yang juga menjadi lokasi penemuan senjata standar yang di antaranya buatan Jepang.
Ia menyebutkan sebanyak 780 personel Kodam XIV/Hasanuddin itu dengan bermodalkan peralatan seadanya, yakni kaki, karena medannya cukup sulit. Namun, ternyata mampu menemukan lima patok sehingga dapat menjadi referensi perbatasan antarnegara.
"Tugas pokok dari prajurit ini adalah tempur. Namun, kondisi keamanan stabil maka melakukan tugas pembinaan teritorial," katanya.
Hal lain yang juga ditemukan oleh personel Raider 700/WYC, lanjut Pangdam, penemuan kampung baru yang bernama Kampung Digi di Kabupaten Gunung Bintang, Papua. Kampung dengan penduduk sekitar 100 jiwa itu sebelumnya tidak terdeteksi dan tidak ada pada peta.
Pernyataan itu dibenarkan Danyon Raider 700/WYC Letkol Infanteri Horas Sitinjak. Menurut dia, dari informasi di lapangan diketahui, awalnya penduduk desa itu berjumlah sekitar 200 jiwa. Namun, kini tinggal 100 jiwa karena sebagian sudah berpindah.
Pangdam XIV/Hasanuddin berpesan kepada prajuritnya agar setelah melaksanakan tugas di perbatasan agar tetap dapat menjaga citra TNI dan dapat berkumpul kembali dengan keluarganya.
(T.S036/D007)
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017