Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek mendorong penguatan kerja sama bilateral di bidang kesehatan dengan sejumlah mitranya, yaitu Menkes dari Arab Saudi, Swiss, Timor Leste, Qatar, Kuba, dan Denmark.
Dorongan tersebut disampaikan Menkes RI pada pertemuan ke-70 "World Health Assembly" di Jenewa, seperti disampaikan dalam keterangan pers dari Perwakilan Tetap RI di Jenewa, yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dalam pertemuan dengan Menkes Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al Rabiah , Menkes Nila mengangkat isu peningkatan layanan kesehatan bagi jemaah haji dan umrah asal Indonesia.
"Isu ini sangat penting bagi Indonesia mengingat terdapat lebih dari 200 ribu jemaah haji Indonesia, dan banyak dari mereka sudah berusia lanjut," kata Menkes RI kepada Menkes Arab Saudi.
Menanggapi hal itu, Menkes Arab Saudi menjelaskan berbagai upaya pemerintahnya dalam menjamin layanan bagi jemaah haji, dan berkomitmen untuk membantu jemaah haji Indonesia.
Dalam pertemuan dengan Menkes Qatar, Menkes RI juga mendorong adanya perjanjian kerja sama di tingkat pemerintah kedua negara, khususnya untuk memfasilitasi pengiriman tenaga perawat Indonesia ke Qatar.
Dalam pertemuan dengan Menkes Swiss Alain Berset, Menkes RI menjajaki peluang kerja sama dalam penanganan penyakit menular. Kedua menteri kemudian sepakat mengadakan pertemuan pada tingkat teknis untuk mempelajari kemungkinan kerja sama penanganan penyakit-penyakit tropis, seperti malaria dan kusta.
Pada kesempatan tersebut, Menkes RI juga menandatangani perjanjian bilateral dengan Timor Leste, Denmark, dan Kuba. Perjanjian yang dibuat antara Menkes RI dan Timor Leste, antara lain mencakup kesehatan ibu dan anak, penyakit menular, dan layanan kesehatan di daerah perbatasan.
Kemudian, dalam perjanjian dengan Denmark, kedua pihak sepakat untuk saling mendukung dalam promosi kesehatan masyarakat, pertukaran informasi dalam penanganan penyakit tidak menular, dan penguatan kapasitas.
Sementara dengan Kuba, Menkes RI mengupayakan kerja sama di bidang produksi vaksin, penelitian bio-farmasi, bio-teknologi, nano-teknolgi, pelayanan kesehatan primer serta pencegahan dan pengendalian penyakit serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk layanan kesehatan.
Wakil Tetap RI di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib mendampingi Menkes RI dalam pertemuan-pertemuan bilateral dengan sejumlah para Menkes negara lain itu.
"Penguatan kerja sama bilateral bidang kesehatan adalah keharusan karena kesehatan telah lama menjadi isu yang bersifat lintas-batas. Indonesia dapat memanfaatkan kerja sama ini untuk peningkatan kapasitas dan alih teknologi di bidang kesehatan publik," ujar dia.
"Selain itu, Indonesia juga dapat membantu pemenuhan kebutuhan negara mitra akan tenaga profesional di bidang kesehatan, khususnya tenaga perawat," lanjut Dubes Hasan Kleib.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017