Kepala Dinas Pertanian Padang, Syaiful Bahri di Padang, Sabtu mengatakan pembagian akan dilakukan secara bertahap, selain kepada kelompok tani juga kepada kelompok ibu-ibu PKK, Dharmawanita.
"Lebih kurang sekitar sebulan lagi direncanakan akan dibagikan," katanya.
Ia menjelaskan, cabai merupakan komoditas yang sering menjadi permasalahan karena harga sering kali mengalami kenaikan akibat dari kebutuhan yang meningkat sedangkan persediaan tidak mencukupi, terutama ketika memasuki hari-hari besar.
Sehingga, hal itu menjadikan cabai merupakan salah satu penyebab inflasi di daerah itu.
Sementara Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam cabai.
Ia mengatakan di setiap rumah diharapkan menanam cabai minimal sepuluh batang polybag atau pot plastik agar dapat mencukupi kebutuhan dalam mengantisipasi melonjaknya harga cabai di pasaran.
"Dalam waktu dekat mungkin belum akan terlihat hasilnya," ujar dia.
Menurutnya hal tersebut dapat menunjukkan hasil beberapa bulan ke depan.
Sebelumnya, Peneliti Pusat kajian Sosial Budaya dan Ekonomi (PKBSE) Universitas Negeri Padang (UNP) mengatakan berdasarkan hasil survei PKBSE UNP kenutuhan cabai warga Kota Padang mencapai 36,91 ton per hari.
"Dari 36,91 ton tersebut, sebanyak 22,5 ton dipasok dari Muntilan, magelang (Jawa Tengah) dan sisanya berasal dari hasil produksi petani lokal," katanya.
Menurut dia, kondisi itu mengakibatkan. adanya pergerakan harga cabai di Padang sangat ditentukan oleh tingkat harga di Pulau jawa serta kelancaran proses pengiriman.
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017