Kairo (ANTARA News) - Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi pada Jumat (26/5) mengatakan pasukan Mesir menyerang kamp pelatihan teroris setelah serangan yang menewaskan 28 pemeluk Koptik di Gubernuran Minya di Mesir.
"Sekarang, kami telah menyerang kamp pelatihan yang digunakan oleh pelaku teror ... Mesir takkan ragu menyerang kamp teror ini di mana pun juga," kata As-Sisi dalam pidato yang ditayangkan televisi oleh stasiun televisi negara.
Pada Jumat pagi, beberapa pria yang tak dikenal melepaskan tembakan ke arah beberapa bus yang membawa pemeluk Koptik di Gubernuran Minya, sekitar 220 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota Mesir, Kairo, menewaskan 28 orang dan melukai 24 orang pagi.
Beberapa sumber keamanan mengatakan kepada Xinhua, yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi, sebanyak 10 pria bersenjata yang naik tiga kendaraan jeep mencegat dua bus korban di jalan menuju Biara St. Samuel di Gubernuran Minya, dan melepaskan tembakan secara membabi-buta ke arah mereka.
As-Sisi menyebutkan tempat kamp yang diserang, tapi tampaknya kamp tersebut bukan berada di Mesir sebab ia juga berikrar akan melacak pelaku teror di dalam Mesir.
"Negara ini, yang mendukung terorisme dan menyediakan senjata serta pelatihan buat pelaku teror, harus dihukum," kata As-Sisi.
Presiden Mesir tersebut mengungkapkan bahwa pelaku teror ingin memecahkan susunan sosial Mesir, yang kuat, serta negeri itu.
"Mereka ingin mengirim pesan ... bahwa pemerintah tak bisa melindungi kalian ... kita harus berhati-hati," katanya.
As-Sisi, yang mengirim pesan kepada Presiden AS Donald Trump, mengatakan presiden AS tersebut bisa memerangi terorisme melalui kerja sama dengan negara yang cinta kestabilan.
Presiden Mesir itu mengatakan rakyat Mesir akan tetap bersatu dan teguh, dan mendesak masyarakat internasional agar bersatu serta mendukung perang melawan teror yang dipelopori Mesir atas nama seluruh dunia.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017