Bogor (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mengantisipasi adanya penimbunan kebutuhan pokok selama bulan puasa ini dengan melakukan pengawasan rutin ke sejumlah pasar.
"Pengawasan sudah dimulai sejak pekan lalu, tim turun ke lapangan dibantu jajaran kepolisian, kami pastikan pasokan lancar, stok ada dan harga stabil," kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman, di Bogor, Sabtu.
Menurut Usmar, hasil pantauan inspeksi mendadak tiga hari lalu menunjukkan stok kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, dan telur mencukupi. Harga relatif stabil, walaupun ada kenaikan sekitar Rp500 sampai Rp1.000.
"Memang ada kenaikan, tapi tidak signifikan. Indikatornya ketika kami tanya ke masyarakat masih mampu beli, karena menjadi kebutuhan," kata Usmar lagi.
Awal pekan lalu, tim Satgas Pangan Kota Bogor yang dikomandoi Polresta Bogor Kota juga berhasil membongkar praktik penimbunan bawang putih. Langkah tersebut berdampak baik bagi stabilitas harga dan pasokan bawang putih di pasaran.
"Saat ini pemerintah harus benar-benar hadir, memastikan masyarakat mendapatkan kemudahan dalam memenuhi kebutuhannya," kata Usmar.
Upaya lain yang dilakukan adalah mengantisipasi oplosan daging dan produk pangan lainnya.
Dinas Kesehatan bersama Dinas Pertanian serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor menurutnya, selalu melakukan pengawasan secara berkala.
"Kami instruksikan semua instansi bergerak melakukan pengawasan, dan antisipasi jangan sampai ada pengoplosan daging dan produk pangan lainnya, datangi sentra produksinya, awasi peredarannya," kata Usmar pula.
Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat menyatakan, akan ada pengawasan rutin dilakukan selama Ramadan, dan pantauan harga pasar setiap pekan yang akan dievaluasi oleh jajaran pimpinan Pemerintah Kota Bogor.
Apabila terjadi kenaikan harga, menurutnya, dipastikan pasokan di tingkat distributornya, jika kenaikan harga melebihi 10 persen untuk beras, maka akan dilakukan langkah antisipasi dengan operasi pasar.
"Kenaikan harga ini juga berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat, kenapa setiap Ramadan terjadi peningkatan pembelian. Padahal kita sedang berpuasa," kata Ade pula.
Ade mengimbau agar masyarakat lebih banyak menahan diri, dan menghindari perilaku konsumtif selama Ramadan, mengingat inti dari bulan puasa adalah menahan diri dari rasa haus dan lapar, serta menahan hawa nafsu.
"Makan berlebihan itu tidak dianjurkan. Justru kita harus lebih bijak, makan secukupnya, tidak perlu beli berlebihan, jadi mubazir," kata Ade.
Satgas Pangan Polsek Bogor Tengah juga mengintensifkan pengawasan ketersediaan kebutuhan pokok di pasaran. Pengawasan diprioritaskan pada dua pasar besar, yakni Pasar Bogor dan Pasar Kebon Kembang atau eks Pasar Anyar.
"Tim bergerak setiap pekan, turun pagi dan sore hari untuk mengecek stok dan pasokan serta memantau harga. Kalau ada kenaikan harga kami periksa distributornya, kendala apa, kami juga pastikan mobil-mobil pengangkut pangan tidak berhenti di jalan yang dapat memicu terjadi gejolak harga di pasaran," kata Kapolsek Bogor Tengah Kompol Gayo Saripuddin.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017