Ia layak mendapatkan final yang hebat. Ia merupakan salah satu yang terbaik sepanjang sejarah klub dan apa yang lebih dari mengucapkan selamat tinggal kepada dia dibanding trofi."

Barcelona (ANTARA News) - Bek Barcelona Gerard Pique memuji pelatih yang akan hengkang Luis Enrique sebagai salah satu manajer terbaik klub sepanjang masa dan meminta timnya memberikan perpisahan yang layak pada final Piala Raja melawan Alaves pada Sabtu.

Barca dapat memenangi Piala Raja untuk ketiga kalinya secara beruntun di bawah asuhan Luis Enrique pada final di Vicente Calderon, arena yang sama ketika Pep Guardiola menyelesaikan tugasnya sebagai pelatih pada 2012, yang akan berarti trofi kesembilan dari 13 kompetisi yang mereka ikuti dalam tiga musimnya.

Meski merupakan salah satu legenda klub, Luis Enrique tidak mendapat pujian yang sama seperti Guardiola dan Johan Cruyff, dua sosok yang peringkatnya berada di atasnya, dan menelan banyak kritik sepanjang masa kerjanya akibat hubungannya yang kurang harmonis dengan media dan penampilan tim yang relatif tidak konsisten pada musim ketiganya.

"Ia layak mendapatkan final yang hebat. Ia merupakan salah satu yang terbaik sepanjang sejarah klub dan apa yang lebih dari mengucapkan selamat tinggal kepada dia dibanding trofi," kata Pique pada konferensi pers yang berlangsung pada Jumayt menjelang final.

"Hal termudah untuk menggaris bawahi adalah semua trofi yang ia menangi, namun saya akan selalu mengenang cara ia memperlakukan kami. Mungkin ia tidak memiliki hubungan terbaik di dunia dengan pers, namun di ruang ganti ia memenangi hati kami semua."

"Ini merupakan tiga tahun yang luar biasa, untuk apa yang telah kami menangi dan banyak hal lainnya. Saya berharap ia dapat pergi dengan bangga, dengan satu trofi lagi."

Final Piala Raja merupakan peluang terakhir Barca untuk merengkuh trofi pada musim ini, setelah gelar Liga Spanyol direbut Real Madrid dan mereka tersingkir di fase perempat final Liga Champions.

Mereka mengincar untuk memperpanjang rekor dengan memenangi Piala Raja untuk ke-29 kalinya, sedangkan sang lawan berharap bisa mengangkat piala pada penampilan perdananya di final domestik. Tim Basque itu, yang finis di peringkat kesembian di liga pada musim pertamanya di strata tertinggi dalam satu dekade, takluk 4-5 dari Liverpool pada final Piala UEFA 2001.

"Mereka memiliki peluang yang unik untuk memenangi trofi, dan saya yakin mereka akan sangat termotivasi maka kami harus menandingi motivasi mereka dan memaksimalkan kemampuan teknik dan taktik kami," tambah Pique.

"Kami ingin mengendalikan permainan dan bermain dengan cara yang terbaik setahu kami."

Alaves mengejutkan Barca pada awal musim ini dengan meraih kemenangan 2-1 di Nou Camp, ketika kebijakan rotasi skuad Luis Enrique menjadi "senjata makan tuan," meski tim Katalan itu mampu membalas dendam dengan kemenangan 6-0 pada pertandingan yang berlangsung pada Februari.

(Uu.H-RF/D011)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017