"Kami apresiasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beserta jajarannya peluncuran program revitalisasi SMK Nasional ini, sehingga ada sinergi antara SMK dengan pelaku industri," kata Puan Maharani didampingi Mendibud Muhajir Effendy.
Menurut Puan Hamarani, berdasarkan data, sekitar 63 persen tenaga kerja Indonesia tamatan SMP ke bawah. Padahal, kompetensi pendidikan sumber daya manusia (SDM) sangat berperan dengan kemajuan ekonomi bangsa ke depan.
Oleh karena itu, kata Puan Maharani lulusan siswa SMK yang berkualitas tidak lepas peran dari tenaga pendidik atau guru, dan saat ini sedang kekurangan tenaga guru untuk mendukung program kejurunan SMK itu.
"Tenaga guru sekarang akan disertifikasi dari pelaku industri, sehingga dapat mengajar di SMK-SMK. Kekurangan tenaga pendidikan akan dapat dipenuhi," kata Puan.
Mendikbud Muhajir mengatakan program revitalisasi SMK 2017 atas petunjuk Presiden Joko Widodo untuk segera direalisasi kepada sebanyak 219 SMK bidang-bidang prioritas antara lain bidang maritim atau kelautan, pariwisata, pertanian dan industri kreatif.
"Selain itu, ada 94 SMK bidang keahlian penunjang yang menjadi prioritas pembangunan nasional," kata Muhajir.
Menko PMK Puan Maharani dalam kesempatan tersebut didampingi Mendikbud Muhajir Effendy selain memberikan kartu Indonesia pintar (KIP) kepada siswa yatim di Solo, juga penghargaan kepada perusahaan/industri yang berkomitmen mendukung pengembangan SMK secara simbolis ke 10 perusahaan.
Piagam penghargaan diberikan kepada pelaku industri antara lain Hotel Prana Sanur Beach, PT Mitra Catur Kulina, PT Epcos Indonesia, Meco Foundation, PT Sapta Indra Sejati, PT Perusahaan Listrik Negata (PLN), Immobi Solusi Prima, Hotel Furaya Pekanbaru, Jayakarta Suite Flores Hotel, dan Kompas TV.
Baca juga: (Karya siswa SMK pukau pengunjung Muslim Fashion Festival)
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017