Paris (ANTARA News) - Rafael Nadal mengatakan pergelangan tangannya hampir "hancur" di turnamen Prancis Terbuka tahun lalu, saat dia mengenang kembali rasa sakit yang memaksanya berhenti mengejar gelar Roland Garros ke-10.
Petenis asal Spanyol itu mundur dari turnamen pada 2016 karena cedera pergelangan tangan kiri pada malam laga putaran ketiga. Cedera juga membuatnya absen di turnamen Wimbledon sebelum kembali bertanding di Olimpiade Rio.
"Itu bukan keputusan -- itu kewajiban. Pergelangan tangan saya hampir hancur di Roland Garros," ungkap Nadal kepada Eurosport, seperti dilansir dari Kantor Berita AFP.
"Saya bermain dengan sangat baik dan terus memaksa sampai pergelangan tangan saya mengatakan 'tidak.' Setelah itu, tahun berlalu dengan sangat rumit," ucapnya.
Nadal saat ini berupaya merebut gelar Prancis Terbuka ke-10 dan dianggap sebagai unggulan setelah memboyong gelar di Monte Carlo, Barcelona dan Madrid tahun ini.
Dia juga mencapai final Grand Slam pertamanya dalam tiga tahun di Australia pada Januari silam, tempat dia kalah dari musuh bebuyutan Roger Federer yang absen di Roland Garros.
"Pukulan bola saya semakin baik dan baik. Sisa pertandingan saya berjalan baik dan tidak banyak pasang surut saat ini," kata Nadal, yang memiliki rekor di Paris sebanyak sembilan gelar, 72 kali menang dan hanya dua kali kalah.
Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017