Jakarta (ANTARA News) - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menempatkan sejumlah petugas keamanan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan para penumpang bus Transjakarta pascaperistiwa ledakan bom di Terminal Bus Kampung Melayu pada Rabu (24/5) malam.
"Untuk menghadirkan situasi aman di masyarakat, terutama di dalam fasilitas Transjakarta, kami berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI. Kami menempatkan sejumlah petugas untuk meningkatkan keamanan para penumpang," kata Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pihaknya bekerja sama dengan jajaran TNI dan kepolisian dengan menempatkan sebanyak 160 personel untuk meningkatkan keamanan, baik bagi para penumpang maupun petugas Transjakarta.
"Selain itu, kami juga menempatkan petugas untuk membantu sterilisasi jalur guna meningkatkan kelancaran bus. Pengamanan di setiap halte dan jalur dilakukan oleh bidang operasional Transjakarta," ujar Budi.
Atas seluruh upaya tersebut, dia pun meminta agar masyarakat tetap memanfaatkan layanan Transjakarta sebagai angkutan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
"Dengan demikian, warga tidak perlu merasa takut atau pun khawatir untuk bepergian atau melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan menggunakan Transjakarta," ungkap Budi.
Seperti diketahui, pada Rabu (24/5) pukul 21.00 WIB di toilet umum samping Halte Busway Transjakarta Terminal Bus Kampung Melayu, Jakarta Timur terjadi ledakan bom yang diduga bom bunuh diri. Ledakan terjadi dua kali dengan selisih waktu sekitar 10 menit, yaitu pada pukul 21.00 WIB dan pukul 21.10 WIB.
Peristiwa tersebut mengakibatkan lima orang meninggal (dua orang diduga sebagai pelaku dan tiga orang anggota Polri) dan 11 orang (enam anggota Polri dan lima orang umum) korban luka-luka. Saat ini, korban luka-luka telah dirawat di empat rumah sakit, yakni RS Premier Jatinegara, RS Bhayangkara, RS Budhi Asih dan RS Hermina.
Pewarta: Cornea K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017