... cara berpakaian biasanya rapi, tetapi saat itu, kelihatan kurang rapi, kusut, dan wajahnya kelihatan pucat...

Klaten, Jawa Tengah (ANTARA News) - Pihak keluarga menyatakan tidak ada firasat apa-apa bahwa salah satu korban meninggal dunia akibat bom Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam, adalah Brigadir Satu Polisi (Anumera) Imam Gilang Adinata (24)

Dia gugur dalam tugas bersama dua koleganya, sesama polisi remaja.

"Saya tidak ada firasat apa-apa sebelum diketahui keponakannya, yakni Imam Gilang Adinata salah satu korban bom di Kampung Melayu pada Rabu (24/5) malam," kata Rohmad Sugiyarto, salah satu paman korban di sela pemakaman di Desa Mojayan Klaten, Kamis petang.

Namun, Imam Gilang saat pulang ke Klaten empat hari yang lalu atau sebelum kejadian kelihatan berbeda dengan biasanya.

"Gilang cara berpakaian biasanya rapi, tetapi saat itu, kelihatan kurang rapi, kusut, dan wajahnya kelihatan pucat," kata Rohmad.

Rohmad mengaku heran jika pertemuan dengan keponakannya tersebut yang terakhir kalinya, sebelum dia bersama dua temannya menjadi korban meninggal akibat bom Kampung Melayu.

"Saya heran padahal. Gilang sering berpakaian rapi, kenapa dia kelihatan kusut sekali dfan wajahnya pucat," kata Rohmad.

Rohmad mengatakan, Imam Gilang sejak kecil usia tiga tahun tinggal bersama keluarga di Desa Mojayan Klaten bersama paman, tante dan neneknya.

Dia sekolah di Klaten sejak taman kanak-kanak, kemudian melanjutkan ke SD Mojayan I pada 2003. Gilang masuk SMP Muhamadiyah I Klaten dan melanjutkan ke SMA Negeri Karangnongko, serta lulus 2012.

Gilang kemudian melanjutkan dengan mendaftarkan diri menjadi polisi di Jakarta dan lulus pada 2013. Dia kemudian tinggal bersama orangtuanya yang di Jakarta.

"Gilang menjadi polisi di Polda Metro Jaya sudah selama empat tahun ini, sebelum meninggal," katanya.

Briptu Imam Gilang Adinata meninggal saat melaksanakan bertugas melaksanakan pengamanan di kawasan Kampung Melayu Jakarta. Gilang bersama dua anggota lainnya gugur setelah kejadian bom Kampung Melayu, pada Rabu (24/5) sekitar pukul 21.00 WIB.

Pewarta: Bambang Marwoto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017