Jenasah itu langsung dishalatkan ke Mesjid Jami, di desa kampung halamannya itu, Kamis.
Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 17.00 WIB, dan kemudian dilakukan upacara serah terima dari keluarga korban kepada Polres Klaten untuk dimakamkan.
Pada acara pemakaman jenazah polisi remaja itu di tempat pemakaman Gedong Srago Gede atau berjarak hanya sekitar 100 meter dari rumah duka dengan dilaksanakan secara militer, sekitar pukul 17.30 WIB.
Upacara pemakaman jenazah Briptu Imama Gilang Adinata dipimpin Kepala Biro Sumber Daya Manusia Polda Jateng Komisaris Besar Polisi Edy Murbowo yang mewakili Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono, yang sedang bertugas di Australia.
Pada acara upacara militer pemakaman jenazah Imam Gilang Adinata diikuti ratusan personel polisi setempat, TNI, dan sejumlah sanak keluarga, teman, dan para tetangganya.
Isak tangis keluarga dan kerabat melatari upacara kebesaran pemakaman itu, terkhusus dari ibunya, yang tidak tahan melihat putra sulungnya yang mengabdi kepada negara sejak 2013 hingga sekarang meninggal dunia saat bertugas sebagai polisi di Jakarta.
"Kami kepada almarhum bersama dua anggota lainnya yang gugur memberikan penghormatan semoga mendapat tempat yang mulia diSisi-NYa, dan keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan amin," kata Murbowo.
"Kami dengan kejadian di Kampung Melayu, pada Rabu (24/5) malam itu, Pimpinan Polri sudah mengingatkan kembali khususnya seluruh anggoat di Polda Jateng, di dalam bertugas agar selalu meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Selain itu, aparat keamanan bersama seluruh masyarakat tidak perlu takut dan harus melawan mereka atau pelaku tindak terorisme.
"Kita saling peduli, beraktivitas seperti biasa bekerja sama dengan kepolisian saling memberikan informasi sehngga peristiwa itu, tidak terulang kembali," katanya.
Almarhum Imam Gilang Adinata merupakan putra sulung dari pasangan suami istri M Sri Sarjono dan Ening Wiyarti. Almarhum memilik satu adik kandung Atika Nur Ismalia.
Almarhum sebelum berdinas menjadi polisi, sejak kecil tinggal di Klaten bersama nenek dan pamannya di Dukuh Srago Gede Mojayan Klaten. Setelah lulus SMA 2012 almarhum kemudian mendaftarkan ke Polri.
Almarhum lulus menjadi polisi pada 2013 dan bertugas di Polda Metro Jaya hingga 2017. Namun, almarhum harus berpulang di sisi Tuhan Yang Maha Esa bersama dua koleganya, Brigadir Satu Polisi (Anumerta) Ridho Setiawan, dan Brigadir Satu Polisi (Anumerta) Taufan Tsunami.
Pewarta: Bambang Marwoto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017