Makassar (ANTARA News) - sejumlah warga Kota Makassar, ramai-ramai mengejar dolar Amerika Serikat akibat nilai tukar dolar AS terhadap rupiah melemah sejak dua pekan lalu. "Beberapa akhir ini, memang banyak orang yang membeli dolar bahkan tidak tanggung-tanggung, ada yang membelinya dalam jumlah yang sangat banyak. Bila posisi dolar AS menguat, kemungkinan mereka kembali akan menjualnya," jelas Ratna, salah seorang petugas yang bekerja di Money Changer Star Group La Tunrung saat ditemui di Makassar, Kamis. Dia mengakui, posisi dolar terhadap nilai tukar rupiah melemah dimana nilai beli dolar dalam empat hari terakhir ini, berada pada posisi sekitar Rp8.800 per dolar sedangkan nilai jual hanya mencapai sekitar Rp8.740 per dolar. Hal ini lanjutnya, diakibatkan karena banyaknya permintaan masyarakat terhadap nilai tukar mata uang asing (dolar AS). Betapa tidak, kata Ratna, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah terus menurun hingga mencapai sekitar Rp8.800 per dolar yang sebelumnya berada pada kisaran Rp9.100 per dolar. Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Makassar, Widodo Cahyono mengatakan bahwa peningkatan jumlah transaksi pembelian dolar ini tidak akan mengganggu stabilitas moneter di Sulsel. Pasalnya, permintaan masyarakat yang semakin meninggi atas pembelian dolar AS dinilai hanya merupakan pola tingkah manusia yang ingin mencari keuntungan dengan memanfaatkan nilai tukar mata uang asing ini. Widodo memprediksi, penurunan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah ini, tidak akan berlangsung lama dan kegiatan transaksi pembelian dolar ini pun akan semakin menurun. Sebab itu, lanjutnya, tidak mengherankan bila penurunan nilai mata uang dolar ini pun dimanfaatkan masyarakat sebab dapat dijual kembali bila nilai tukar dolar AS semakin menguat terhadap rupiah.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007