Jakarta (ANTARA News) - Jenazah Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata, salah satu korban ledakan bom di Kampung Melayu, sudah dibawa meninggalkan rumah duka di Gang Kelingkit, Jalan Sapta, RT 005 RW 001, Kampung Sawah, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis.


Namun karangan bunga belasungkawa, termasuk di antaranya dari para pejabat, masih terus berdatangan. Karangan-karangan bunga itu diletakkan di lokasi upacara kedinasan pemberangkatan jenazah di lapangan SDN Menteng Dalam 05 Pagi, tak jauh dari rumah duka.

Sekira pukul 14.15 WIB, tiba tiga karangan bunga ucapan duka cita atas nama Kepala Polda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar, Kepala Polda Nusa Tenggara Timur Brigjen Pol Agung Sabar Santoso serta Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Iwan Kurniawan.


Hingga pukul 15.00 WIB, ada belasan karangan bunga duka cita yang dikirim ke keluarga, termasuk dari Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo hingga Gubernur DKI Terpilih Anies Baswedan.


Sebagian besar karangan bunga duka cita masih menuliskan nama Gilang dengan pangkat terakhir sebelum tewas sebagai korban ledakan bom Kampung Melayu, yakni Bripda.


(ANTARA News/Gilang Galiartha)


Sedangkan upacara dinas pemberangkatan jenazah menuju pemakaman, yang dipimpin langsung oleh Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, sudah merujuk Gilang dengan pangkat Briptu Anumerta.


"Almarhum diberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi," demikian penjelasan Komisaris Besar Iwan selepas upacara.


Rumah duka keluarga almarhum Briptu Anumerta Gilang pada Kamis sore sudah sepi. Pintunya tertutup. Kedua orangtuanya, Muhammad Sri Sarjoyo dan Ningwyarti, beserta segenap kerabat turut mengantarkan jenazah Gilang ke peristirahatan terakhirnya di Klaten.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017