Stockholm (ANTARA News) - Gelandang Ajax Amsterdam, Amin Younes, mengatakan timnya menerapkan strategi menekan dan tidak akan "bersembunyi" saat menghadapi Manchester United pada final Liga Europa di Friends Arena, Stockholm, Rabu malam waktu setempat.
Ajax mencapai final Liga Europa pertama kalinya dalam 21 tahun terakhir berkat penampilan gemilang para pemain muda, termasuk Amin Younes (23 tahun) dan anak Patrick Kluivert, Justin Kluivert (18 tahun).
Amin Younes yang dipanggil ke skuat Jerman oleh pelatih Joachim Low dalam Piala Konfederasi mengatakan kepada Sport 1, "Ini satu pertandingan, semuanya mungkin terjadi."
"Kami harus berpegang pada apa yang membuat kami kuat, kami akan mainkan permainan menekan dan tidak bersembunyi," katanya.
"Saya berharap tetap seperti itu dan semua pemain berada dalam puncak permainannya saat melawan Manchester United," lanjut Younes.
(Baca: Perjalanan Manchester United dan Ajax mencapai final Liga Europa)
(Baca: Enam pemain ini berpeluang cetak sejarah di final Liga Europa)
Younes mengatakan ia "benar-benar fokus" untuk mengalahkan tim asuhan Jose Mourinho, kemudian menambahkan: "Kapan pun saya berbicara dengan keluarga atau teman, mereka mengatakan saya bermain melawan Manchester United, saya menyadari mereka benar, Manchester United adalah klub besar"
"Tapi kami masih ingin dipersiapkan dengan cara terbaik untuk pertandingan ini. Saya menantikannya, sama seperti para pemain lainnya di sini," ujar pemain berposisi gelandang sayap itu.
Ajax melaju ke final usai mendepak Legia Warsawa, Copenhagen, Schalke dan Lyon. Adapun MU mengalahkan Saint-Etienne, Rostov, Anderlecht, dan Celta Vigo, demikian ESPN.
Pewarta: Alviansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017