artefak di sepanjang lorong dan ruang pamer gedung dari abad 19 setinggi dua lantai di Tahrir Square, Kairo.
Artefak-artefak tersebut “berasal dari berbagai era peradaban Mesir, mulai dari era prasejarah hingga
zaman Yunani-Romawi,†kata Manajer Umum museum Sabah Abdel Razik Saddik, dilansir dari AFP.
Artefak paling terkenal yang dipamerkan adalah topeng pemakaman emas Raja Tutankhamun, penguasa
dinasti ke-18 Mesir kuno, serta artefak lainnya yang ada di makam sang raja, yang dipamerkan di lantai
atas museum.
Karya lain yang dipamerkan antara lain patung bangsawan yang memerintahkan pembangunan piramida Giza, termasuk satu-satunya patung Raja Khufu.
“Museum ini juga memiliki artefak-artefak amat penting dari zaman prasejarah,†termasuk dua kerangka berusia 35 ribu tahun dan sekitar 22 ribu tahun serta sejumlah perkakas batu yang berasal dari masa 7.000 tahun Sebelum Masehi.
Museum tersebut memiliki sekitar 50 ribu artefak yang tidak dipamerkan kepada publik, ujar Saddik.
Museum ini menjadi tempat wisata sebelum gejolak politik di era Hosni Mubarak pada Januari 2011 menurunkan jumlah wisatawan.
Saat kerusuhan yang berpusat di Tahrir Square, tepat di depan museum, penjarah mengambil dan merusak beberapa peninggalan prasejarah.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017