Jakarta (ANTARA News) - Fosil bayi hominin, nenek moyang manusia, untuk pertama kalinya dipamerkan dan terlihat sedikit mirip manusia.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Proceeding dari National Academy of Sciences, mengungkapkan bahwa Australopithecus afarensis, nenek moyang manusia yang hidup 3 juta tahun lalu, memiliki tulang pinggang dan toraks seperti manusia.
Tetapi, hominin muda berusa 2,5 tahun yang diberi nama Selam, dalam bahasa Amharic berarti "damai", memiliki susunan yang berbeda untuk bagian punggung atas dan bawah, salah satunya mungkin membantu untuk berjalan dengan dua kaki.
"Kami belum pernah tahu apakah nenek moyang kita punya pola tulang belakang yang sama dan jumlah yang sama," kata penulis studi Carol Ward, antropolog bilogi dari Unversitas Missouri, kepada Live Science.
Tulang belakang merupakan kunci yang membedakan manusia dengan kera karena struktur yang membuat berjalan tegak dengan dua kaki.
Hominin awal merupakan spesies transisi dari merangkak ke berjalan dengan dua kaki, namun tulang belakang mereka masih misteri karena umumnya kecil dan tidak terawetkan dengan baik.
Beberapa bagian kerangka Australopithecus afarensis, Australopithecus africanus, Australopithecus sediba dan Homo erectus memberi sedikit petunjuk bagaimana tulang belakang hominin.
Tetapi, ilmuwan belum yakin berapa jumlah tulang belakang mereka.
Fosil Lucy, Australopithecus afarensis yang ditemukan di Ethiopia pada 1974, hanya punya sembilan tulang belakang, salah satunya belakangan diketahui milik seekor babon.
Selam, bayi perempuan Australopithecus afarensis yang ditemukan di Dikika, Ethiopia pada 2000, berbeda.
Para ilmuwan sudah mengetahui bahwa nenek moyang manusia ini berjalan dengan dua kaki, tapi, juga memanjat pohon.
Tulang belakang
Tulang belakang Selam hanya berukuran 1,2 centimeter, sangat kecil sehingga tidak bisa diambil utuh dari batuan di sekelilingnya.
Begitu ilmuwan sudah menghilangkan cukup pasir, mereka akan membawanya ke European Synchrotron Radiation Facility di Prancis untuk diberi sinar X.
Hasil sinar X akan ditransformasi menjadi model tiga dimensi digital, diperkirakan Ward memakan waktu satu setengah tahun.
Gambar yang ditunjukan terdiri dari 12 tulang iga dan 12 toraks belakang, seperti susunan manusia modern.
Tetapi, tulang belakangnya tidak seperti milik manusia karena berbeda di bagian atas ke bawah.
Perbedaan ini terjadi di sendi facet (facet joint), tempat ligamen merekat tulang agar bisa digerakkan.
Pada manusia modern, sendi facet berubah bentuk dan arah di toraks 12 tulang belakang, yang paling bawah tersambung dengan iga.
Pada Selam, perubahan anatomi ini ada di toraks 11, pola yang sama pada hominin lainnya termasuk A. africanus, sediba dan Homo erectus.
Tulang belakang Selam adalah satu-satunya fosil yang terjaga baik pada leher dan tulang belakang yang menyangga iga, sampai ada Neanderthals 60 ribu tahun lalu.
Neanderthal memiliki transisi thoracolumbar yang sama dengan Homo sapien modern.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017