Jakarta (ANTARA News) - Sembilan tahun reformasi seolah tidak membawa perubahan kepada rakyat, bahkan kepercayaan kepada reformasi menurut pengamat politik Yudi Latif telah mencapai titik terendah. "Orang yang dulunya mengibarkan panji-panji reformasi, justru mulai mencoret kalimat reformasi," kata Yudi Latif, di sela-sela dialog bertajuk "Menggagas sistem pertahanan dan keamanan nasional dalam era globalisasi" di Jakarta, Kamis. Yudi mengatakan kepercayaan masyarakat yang sebelumnya mengharapkan perubahan seperti perbaikan kualitas hidup sebagai tujuan reformasi seolah telah menghilang. "Kalau ada capaian dari reformasi, itu hanya capaian prosedural dan lebih menguntungkan elit politik," katanya. Padahal reformasi yang diharapkan adalah membawa perubahan yang menyentuh hajat hidup orang banyak, bukan hanya perubahan pergantian elit politik. Saat ini, masyarakat masih merasakan naiknya harga kebutuhan pokok, pengangguran merajalela, pendidikan mahal, dan surutnya rasa aman. "Kalau kepercayaan masyarakat disia-siakan, maka potensi apa pun yang ada tidak akan berguna. Negara hanya akan menari-nari di atas penderitaan rakyat," ujarnya. Yudi mencontohkan cepatnya pembangunan sektor transportasi, misalnya dari buskota biasa menjadi busway, sebenarnya tidak mencerminkan telah mulai terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat atau "orang kecil". (*)
Copyright © ANTARA 2007