Beirut, Lebanon (ANTARA News) - Bom mobil meledak di Homs, Selasa pagi, kata televisi pemerintah Suriah, dua hari setelah kota itu kembali di bawah kendali penuh pemerintah untuk pertama kali sejak 2011.
Pihak berwenang menghancurkan kendaraan lain, yang dilengkapi bahan peledak, di dekat tempat suci Syiah di selatan Damaskus, kata televisi itu dan media pemerintah lain.
Kelompok IS mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut, kata media Amaq.
Televisi pemerintah Suriah, mengutip kepala dinas kesehatan Homs, mengatakan bahwa ledakan tersebut menewaskan empat orang dan melukai 32 lagi di kawasan al-Zahraa, sekitar 160 km utara ibu kota.
Gubernur Homs Talal al-Barazi mengatakan kepada kantor berita Suriah jika serangan itu terjadi sebagai tanggapan atas keberhasilan baru-baru ini yang dicapai pasukan pemerintah Suriah di Homs.
Pada Minggu, ratusan gerilyawan Suriah dan keluarga mereka meninggalkan distrik terakhir oposisi di Homs, al-Waer, yang telah dikepung oleh tentara dan pasukan sekutu selama lebih dari satu tahun.
Evakuasi menyelesaikan sebuah kesepakatan yang membawa Homs kembali ke bawah kendali pemerintahan Presiden Bashar al-Assad untuk pertama kalinya sejak awal konflik.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau perang yang berbasis di Inggris, mengatakan ledakan di al-Zahraa telah menewaskan lima orang.
Foto yang disiarkan di televisi pemerintah menunjukkan adanya kendaraan yang terbakar ada si lokasi ledakan di jalan, sementara bangunan dan mobil-mobil di sekitarnya rusak.
Ledakan kedua terjadi di dekat kuil Sayeda Zeinab, dekat dengan pos pemeriksaan di jalan menuju bandar udara Damaskus, tempat petugas Suriah mencegat mobil dan meledakkannya. Media mengatakan kendaraan itu berisi dua orang saat hancur.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017