Menteri Lukman Hakim Saifuddin didampingi Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya H. Abd Ala selaku ketua panitia pelaksanaan seleksi peserta akademik nasional dan ujian masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Indonesia.
Menteri Lukman mengatakan, kunjungannya guna berdialog dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat, serta melakukan monitoring dan evaluasi ujian masuk PTKIN di STAIN Sorong.
Dia mengatakan, berdasarkan data yang diterima dari panitia seleksi bahwa mencapai 83.000 peserta mendaftar guna mengikuti ujian masuk PTKIN 2017 di seluruh Indonesia.
Menurut dia, jumlah tersebut menunjukan bahwa betapa tingginya animo masyarakat terutama para generasi muda harapan bangsa ingin mengenyam pendidikan pada STKIN.
"Namun kuota yang disiapkan hanya sekitar 39.000 mahasiswa. Artinya 50 persen dari seluruh pendaftar tahun ini dipastikan tidak bisa diterima," ujarnya.
Ia menyampaikan, keterbatasan kuota tersebut disebabkan PTKIN keterbatasan ruang kuliah, kekurangan tenaga dosen dan sarana pendukung perkuliahan lainnya.
Kekurangan ini tentunya akan menjadi perhatian serius pemerintah sebab PTKIN sangat mendukung kemajuan pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia," ungkapnya.
Dalam kunjungan monitoring ujian masuk PTKIN tersebut Menteri Lukman Hakim Saifuddin juga meletakan batu pertama pembangunan ruang kuliah STAIN Kota Sorong.
Pewarta: Ernes B Kakisina
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017