Yogyakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, mengatakan yakin jika sikap keterbukaannya tentang penerimaan dana non-budjeter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), justru akan mencuatkan kembali nama PAN pada Pemilu 2009. "Dengan pengakuannya menerima dana itu, PAN akan diuntungkan karena berarti partai ini sudah bersikap transparan," katanya, di depan peserta Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD PAN Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Kamis. Menurut dia, sebenarnya semua partai politik (parpol) menerima dana non-budjeter tersebut, tetapi kenyataannya semua menghindar untuk mengakuinya. PAN hanya menerima dana Rp200 juta atau jauh lebih sedikit ketimbang parpol lain, termasuk parpol pemenang pemilu yang menerima dana hingga ratusan miliar rupiah. "Saat itu Mantan Menteri Keluatan dan Perikanan Rokhmin Dahuri datang sendiri ke rumahnya dan menyerahkan enam lembar cek masing-masing senilai Rp.25 juta," ujar Amien Rais. Ia mengatakan dana itu oleh PAN digunakan untuk membayar iklan televisi yang menghabiskan Rp,4,24 miliar. Mestinya pemerintah bisa terbuka, kata dia, sehingga publik bisa menilai apa yang sebenarnya terjadi. "Kalau saya jadi pemerintahan, maka saya akan panggil semua parpol yang menerima dana tersebut, kemudian minta penjelasan rincian penggunaan dana itu," katanya. Pada bagian lain, Amien Rais mengatakan PAN merencanakan membuat slogan baru karena slogan lama "PAN sebagai Garda Depan Reformasi" dinilai sudah tidak sesuai lagi, sebab saat ini banyak parpol yang mengusung slogan seperti itu. Slogan PAN yang baru adalah PAN sebagai garda depan untuk memulihkan kemandiran bangsa, mengamankan sumber kekayaan dari korporasi asing dan mewujudkan keadilan yang multi dimensional. Diharapkan dengan slogan baru itu, semua segmen masyarakat dapat masuk menjadi anggota partai ini, misalnya kalangan intelektual kampus, katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007