Bandung (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat mengimbau agar umat muslim menjauhi perilaku konsumtif menjelang dan selama menjalankan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan 1438 Hijriah/2017 Masehi.
"Tentunya kami mengimbau agar masyarakat untuk meminimalisir perilaku konsumtif selama menjalan ibadah saum di Bulan Suci Ramadhan dan jelang Lebaran nanti," kata Ketua MUI Jawa Barat KH Rachmat Syafei, di Bandung, Selasa.
Ia menuturkan masyarakat diminta agar tidak berlebih-lebihan dalam membeli barang-barang kebutuhan selama puasa karena sesuatu yang berlebihan apalagi saat puasa adalah musuh Allah SWT.
"Sehingga masyarakat perlu diberi pengertian antara lain tujuan puasa adalah untuk takwa dan takwa itu harus dipersiapkan antara lain bagaimana sikap kita yang kebiasaannya konsumen meningkatkan kebutuhan. Padahal puasa itu melatih menurunkan konsumsi," kata dia.
Menurut dia, dengan mengurangi konsumsi selama ibadah puasa maka diharapkan masyarakat dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan lebih memperbanyak ibadah dan amalan selama Bulan Suci Ramadhan.
Ia mengatakan selain mencapai nilai puasa yang sesungguhnya, menekan sikap konsumtif juga akan berdampak pada stabilitas harga pangan karena selama ini masyarakat kerap mengeluhkan lonjakan harga pangan saat ibadah puasa dan lebaran yang padahal terjadi salah satunya karena tingginya konsumsi warga.
"Karenanya kebiasaan di masyarakat perlu diluruskan agar puasa betul-betul mendapat barokah," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya dan para ulama lainnya siap memberikan sosialiasi kepada masyarakat untuk menekan pola konsumtif, termasuk kepada para pedagang agar tidak melakukan kecurangan seperti menimbun barang.
"Tentunya kami akan sosialisasi ke masyarakat dalam ceramah dan pengajian. Itu harus dijelaskan bahwa puasa jangan sampai jadi membuat orang tambah banyak makan," kata dia.
"Dilarang juga menimbun barang karena itu merugikan orang. Kami ingin mendorong bulan puasa menjadi bulan barokah untuk meningkatkan pahala," lanjut dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017