Athena, Yunani (ANTARA News) - Polisi Yunani melancarkan investigasi untuk menemukan dan membekuk anggota gerombolan penjahat yang mencuri peralatan medis dengan nilai 500.000 euro (561.800 dolar AS) dari empat rumah sakit umum dalam satu pekan.
Wakil Menteri Kesehatan Pavlos Polakis mengatakan berbagai tindakan dilakukan untuk menjamin semua pasien yang telah menjadwalkan pemeriksaan di rumah sakit yang terpengaruh akan menerima perawatan medis, demikian laporan Kantor Berita Nasional Yunani, AMNA, pada Senin (22/5).
Pada 15 Mei, Direktur Rumah Sakit Kanker Athena Aghios Savvas memberitahu polisi mengenai pencurian alat medis dari bagian gastroenterologi pada malam sebelumnya.
Endoskopi itu diperkirakan bernilai 300.000 euro, kata Xinhua. Alat tersebut telah dibeli dari hasil sumbangan.
Pada Minggu dan Senin, direktur tiga rumah sakit pemerintah di Kota Larissa, Volos dan Lamia di Yunani Tengah melaporkan pencurian serupa. Dalam semua kasus, para pelaku mengincar departemen gastroenterologi dan bertindak dengan pola yang sama.
Polisi percaya bahwa anggota gerombolan itu memasuki rumah sakit selama akhir pekan, saat semua bagian tersebut tidak beroperasi, dan melarikan diri dengan menggondol alat pemeriksaan medis itu.
Setelah serangkaian peristiwa yang tak pernah terjadi sebelumnya, Pemerintah Yunani meningkatkan langkah pengamanan di rumah sakit di seluruh negeri tersebut, kata siaran pers Kementerian Kesehatan.
Sistem kesehatan Negara Yunani telah dilanda krisis utang selama tujuh tahun. Dokter dan staf medis seringkali memprotes pemotongan pengeluaran dalam kontreks program talangan Yunani, yang telah mengakibatkan kekurangan sumber daya manusia, obat dan perlengkapan.
Banyak orang Yunani, yang menderita akibat resesi dan pengangguran kronis, tak lagi datang ke klinik swasta dan mencari perawatan medis di rumah sakit pemerintah dalam beberapa tahun belakangan. Dalam beberapa kasus, pasien harus menunggu selama beberapa pekan untuk pemeriksaan atau berbulan-bulan untuk menjalani operasi.
(Uu.C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017