Serang (ANTARA News) - Para warga kawasan pesisir pantai Ujung Kulon, yakni Labuan hingga Carita, bersiaga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya tsunami, menyusul gempa 5,1 Skala Richter yang mengguncang wilayah Ujung Kulon, bagian barat Provinsi Banten, Kamis pagi pukul 06.37 WIB. Petugas Balai Taman Nasional Ujung Kulon Endjat Sudrajat mengatakan, Kamis, setelah merasakan gempa pihaknya langsung bersiaga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerusakan. "Kami masih mengamati situasi air laut untuk mendeteksi tanda-tanda apakah terjadi tsunami atau tidak," kata Endjat dihubungi melalui telepon. Selain petugas Taman Nasional, anggota Polsek, Kecamatan hingga petugas kelurahan-keluarahan dikerahkan untuk mengamati air laut di pesisir pantai. Menurut Enjad, warga yang tinggal di pesisir pantai Ujung Kulon, seperti Desa Ujungjaya, Tamanjaya dan Desa Cigorondong, Kecamatan Sumur, sempat merasakan guncangan gempa, namun sampai saat ini belum dilaporkan adanya kerusakan akibat gempa. Sementara Kepala Badan Metereologi dan Geofisika (BMG) Serang, Eddy Kelana, mengemukakan lokasi gempa terjadi dalam jarak 57 kilometer dari baratdaya Ujung Kulon dengan kedalaman 14 kilometer di bawah permukaan laut. "Titik koordinat 6,98 Lintang Selatan dan 104,93 Bujur Timur dan kedalaman 14 kilometer dibawah permukaan laut," katanya. Menurut Eddy, kekuatan gempa kecil kemungkinan akan menimbulkan gelombang tsunami karena masih di bawah 6,2 skala richter. Tetapi kalau dilihat dari kedalamannya yang hanya 14 kilometer bisa terjadi sebab dibawah jarak aman adalah kedalaman 32 kilometer di bawah laut, katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007