Madrid (ANTARA News) - Gelandang Real Madrid Isco akhirnya menemukan tempatnya di tim asuhan Zinedine Zidane ketika ia berusaha untuk membawa mereka mendulang gelar ganda, Liga Spanyol dan Liga Champions.

Isco merupakan pengumpan gol yang dibukukan Cristiano Ronaldo pada menit kedua saat melawan Malaga pada Minggu, ketika Real menang 2-0 untuk memastikan raihan gelar Liga Spanyol.

Setelah berbulan-bulan ketidakpastian mengenai masa depannya dan laporan-laporan bahwa ia mempertimbangkan untuk hengkang setelah gagal mengamankan tempat di tim inti, gelombang pasang telah surut di Santiago Bernabeu.

Masalah cedera Gareth Bale membuat Zidane merombak timnya, dan Isco menjadi pemenang pada situasi ini, di mana sang pelatih memilih formasi 4-4-2.

Isco bermain sebagai gelandang serang di bagian ujung pola berlian, posisi idealnya. Penerapan formasi ini telah membantu Real memenangi gelar pertama mereka sejak 2012 dan mencapai final Liga Champions melawan Juventus.

"Para penggemar Real Madrid tidak perlu merasa cemas. Saya akan bertahan," kata Isco kepada para pewarta pada Minggu, mengakhiri ketidak pastian mengenai masa depannya.

"Ya, awalnya (situasinya) rumit, namun saya tetap kuat secara psikologis dan saya menerima dukungan dari semua orang."

Isco merupakan bagian kunci dari penampilan Real pada paruh kedua musim, di mana ia total mengoleksi sepuluh gol di liga dari 30 penampilannya, hanya 18 kali ia tampil sebagai pemain inti.

Para penggemar Real telah menyukai Isco sejak ia didatangkan dari Malaga pada 2013, dan ia senang dapat memenangi gelar di ibukota Spanyol, yang dirasakannya telah menjadi rumahnya.

"Inilah saatnya, namun saya memenangi gelar di sini merupakan impian yang menjadi kenyataan, dengan keluarga dan teman-teman saya di kota ini," tambah Isco. "Saya akan selamanya bersyukur untuk perhatian yang mereka perlihatkan kepada saya. Ini adalah momen yang sangat manis dan Anda harus menikmatinya."

Penampilan Isco saat melawan bekas klubnya membantu Real meredam klub Andalusia itu, dan koneksinya dengan Ronaldo telah menginspirasi tim pada beberapa bulan terakhir.

Meski Bale diperkirakan dapat bugar untuk final Liga Champions, Zidane mungkin memilih untuk mempertahankan formasi barunya ketimbang mengakomodir pemain Wales itu di Cardiff dengan merombak formasi menjadi 4-3-3.

Surat kabar Spanyol Marca melakukan jajak pendapat pada 12 Mei di mana hanya 12 persen dari 33.000 pemberi suara memilih Bale untuk tampil sejak awal pada 3 Juni, sedangkan 72 persen memfavoritkan Isco.

Meski Zidane mungkin merasakan tekanan untuk memainkan pemain termahal Real itu di kampung halamannya, jasa-jasa Isco layak membuat dirinya mendapat kesempatan untuk berusaha membantu klub meraih trofi Liga Champions untuk ke-12 kalinya, demikian Reuters.

(H-RF/D011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017