Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau masyarakat di daerah setempat tidak memborong bahan pokok (sembako, red) menjelang Ramadhan 1438 Hijriah guna menghindari potensi kelangkaan barang di pasaran.
"Kami mengimbau masyarakat tidak belanja berlebihan. Kalau semua memborong dan menyimpan cadangan akan bisa bermasalah di lapangan," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sasongko di Yogyakarta, Senin.
Meski demikian, Sasongko memastikan persediaan kebutuhan pokok baik di tingkat petani maupun pedagang di daerah itu aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan hingga Lebaran.
"Untuk persediaan kebutuhan bahan pokok secara umum aman," kata dia.
Menurut Sasongko, untuk persediaan beras masih mencukupi lima hingga enam bulan ke depan. Hal itu didukung musim panen di tingkat petani padi yang saat ini masih berlangsung. "Hingga musim panen berikutnya barang masih ada," kata dia.
Demikian dengan aneka cabai serta bawang merah, menurut Sasongko, hingga saat ini stok masih melimpah. Untuk memastikan ketersediaannya, Distan DIY akan terus melakukan pemantauan tanaman komoditaa itu.
"Sehingga untuk tanaman cabai dan bawang merah kami harapkan sudah bisa panen sebelum Lebaran," kata dia.
Selanjutnya untuk persediaan daging, menurut Sasongko, hingga saat ini masih mencukupi. Petugas Distan DIY akan terus melakukan pemantauan hingga tingkat peternak binaan Distan DIY. "Sedangkan untuk telur ayam memang banyak dipasok dari luar DIY, karena memang untuk peternak ayam petelur lebih banyak bermitra dengan pedagang-pedagang besar," kata dia.
Sementara itu, untuk memastikan keamanan dan kelancaran distribusi pangan, Polda DIY telah membentuk Satuan Tugas Pangan (Satgas Pangan) dengan menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Bulog DIY.
Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan gangguan distribusi pangan baik hasil pertanian atau industri perlu diwaspadai setiap menghadapi momentum hari besar keagamaan seperti menjelang Ramadhan hingga Idul Fitri. Sebab, melonjaknya harga komoditas pangan, menurut dia, tidak jarang diakibatkan aksi-aksi penimbunan.
"Penimbunan mengakibatkan kelangkaan barang dan akhirnya harga barang menjadi mahal," kata dia.
Meski demikian, Dofiri mengklaim berdasarkan pengawasan yang telah dilakukan oleh Satgas Pangan, hingga saat ini tidak ditemukan tanda-tanda penimbunan atau gangguan distribusi pangan lainnya. "Alhamdulillah, sampai sekarang dalam kondisi normal," kata dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017