Kendari (ANTARA News) - Polisi masih menunggu hasil otopsi terhadap jenazah mantan kepala BKKBN Kolaka, Sulawesi Tenggara, Agusnadi (50) yang diduga meninggal dunia karena dibunuh.
"Penyidik menunggu hasil otopsi untuk mendukung keterangan saksi dan alat bukti yang telah dirangkum," kata Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Suyatmo, di Kendari, Kamis.
Permintaan otopsi, menurut dia, dilakukan untuk mengakuratkan data dan informasi yang dihimpun penyelidik.
Kecurigaan pasti ada tetapi belum didukung alat bukti kuat untuk menyatakan bahwa korban meninggal karena dibunuh, ujarnya.
Permintaan masyarakat agar Kepolisian bekerja keras mengungkap kematian Agusnadi yang juga mantan pejabat eselon III pada Dinas Kehutanan Kabupaten Kolaka, menurutnya, sah-sah saja.
Korban yang dilaporkan hilang (11/4) saat menunaikan sholat subuh dan ditemukan tewas diduga akibat penganiayaan karena pada beberapa bagian tubuh seperti lutut, dada, dan leher yang memar.
"Sekecil apa pun informasi dan data seputar kematian Agusnadi sangat dibutuhkan penyelidik. Partisipasi masyarakat sangat diharapkan," katanya.
Korban Agusnadi ditemukan tewas dengan posisi tergantung di pohon kayu di Pantai Danau Biru, Desa Wawoo, Kecamatan Ranteangin, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) 16 April lalu.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007