Abuja (ANTARA News) - Gerilyawan Delta Niger membom rumah Wakil Presiden terpilih Nigeria Goodluck Jonathan, Rabu, kata polisi di daerah tersebut. Jonathan diyakini tidak berada di dalam rumah tersebut ketika bangunan itu diserang dan tidak ada korban yang dilaporkan sejauh ini. "Rumahnya di desa dibom, juga sebuah hotel dan sebuah kantor polisi. Kami akan melakukan pmenyelidikan lebih lanjut," kata kepala kepolisian negara bagian tersebut Julian Opaleke. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan dinamit terhadap rumah calon wakil presiden itu di Negara Bagian Bayelsa, Nigeria selatan, kata Opaleke. Seorang polisi tewas setelah gerilyawan meledakkan sebuah kantor polisi yang berdekatan. Jonathan terpilih sebagai wakil presiden yang akan mendampingi presiden terpilih Umaru Yar`Adua dalam pemilihan umum 21 April yang dipandang kalangan luas sebagai curang. Pemerintah baru akan mulai bertugas pada 29 Mei. Gubernur Bayelsa yang masa tugasnya berakhir selamat tanpa cedera dalam serangan lain tak lama setelah pemilihan umum bulan lalu, ketika gerilyawan membom tempatnya menginap di Yenagoa, ibukota negara bagia tersebut. Delta Niger dilanda kekerasan sejak Nigeria memulihkan demokrasi pada 1999, setelah pemerintahan militer selama 16 tahun, dan gerilyawan yang menuntut bagian lebih besar dalam sumber alam melakukan penculikan dan menyabotase fasilitas-fasilitas minyak. Jonathan berasal dari kawasan delta yang bergolak itu dan upayanya menjadi wakil presiden dianggap sebagai cara untuk menggalang suara di sana bagi Partai Demokratis Rakyat yang berkuasa. Namun, gerilyawan di kawasan yang kaya minyak namun terbelakang itu telah menyatakan, sikap Jonathan itu tidak akan membawa perubahan positif bagi delta tersebut. Delta Niger adalah sumber industri minyak dan gas Nigeria yang menguntungkan, yang menghasilkan lebih dari 90 persen dari pendapatan tahunan negara tersebut. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007