Madrid (ANTARA News) - Persidangan 29 terdakwa dalam kasus pemboman kereta-api Madrid yang menewaskan 191 orang pada 2004 akan dilanjutkan meski hampir separuh dari orang-orang itu melakukan aksi mogok makan sebagai protes, kata ketua pengadilan Javier Gomez Bermudez, Rabu. Bermudez menyatakan, mogok makan yang dilakukan terdakwa-terdakwa itu tidak akan membuat persidangan kasus tersebut, yang dimulai pada Februari dan diperkirakan berlangsung sampai Oktober, ditunda. Pada saat persidangan baru mulai dilakukan, sipir mengatakan bahwa 14 dari para terdakwa itu menolak menyentuh daging dan kentang yang disajikan untuk mereka sebagai makan siang. Empat tersangka utama memulai aksi mogok makan itu pekan lalu. Jika pemogokan itu berlanjut, kata Bermudez, ia mungkin akan mengusir para terdawa yang melakukan aksi tersebut dari ruang persidangan, dan, jika perlu, memerintahkan agar mereka dipaksa makan di dalam penjara. Tiga dari mereka yang melakukan protes itu -- Rabei Oeman Sayed Ahmed, yang juga dikenal sebagai "Muhammad orang Mesir", orang Aljasair Youssef Belhadj dan warga Maroko Hassan Al-Haski -- dituduh mendalangi serangan-serangan yang terkait dengan Al-Qaeda pada 11 Maret 2004 itu. Pemogok makan keempat adalah orang Maroko Abdelmajid Boucher, salah satu dari tiga orang yang dituduh memasang bom di empat kereta-api yang dipadati pekerja. Ketua pengadilan Gomez Bermudez hari Rabu mengisir dua tersangka dalang serangan itu dari pengadilan: seorang karena berbaring di lantai dan seorang lagi karena menutup mukanya dengan jaketnya. Sayed Ahmed hari Rabu terlihat kurus dan lemah ketika ia duduk di dalam ruang kaca anti-peluru tempat para terdakwa, demikian laporan AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007