Pendiri Lion Group, Rusdi Kirana, dalam penyambutan kedatangan Boeing 737 Max 8 di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2, Kuala Lumpur, Senin, mengatakan, tahun ini akan mendatangkan empat unit untuk Lion Air dan empat unit untuk Malindo Air yang bermarkas di Malaysia.
Dia baru saja dilantik menjadi duta besar Indonesia untuk Malaysia.
"Tahun ini empat di Malaysia dan empat di Indonesia datang untuk Lion," katanya.
Dia menambahkan tahun depan juga akan didatangkan lagi Boeing Max 9 sebanyak 17 unit pesawat yang akan dioperasikan Lion Air, Batik Air, Malindo Air dan Thai Lion Air.
"Tahun depan Lion Air yang menjadi maskapai pertama yang pakai Boeing 737 9 Max, jadi delapan kami kasih ke Malindo, delapan ke Lion," katanya.
Pebisnis yang baru dilantik menjadi duta besar ini mengatakan, kedatangan pesawat baru tersebut untuk mendukung operasi Lion Group di mana salah satunya, yaitu Batik Air mulai menerbangi Bali-Perth Juni tahun ini, selain itu juga rute Kuala Lumpur-Bali.
"Max untuk di Indonesia itu untuk Internasional dulu. Di Juli kami terbang Bali-Shanghai dan Manado-Sianghai itu pakai Max 8," katanya.
Dia menuturkan kedatangan perdana Boeing 737 8 Max di Kuala Lumpur karena dia pembeli pertama pesawat berbadan sedang seri terbaru dari Boeing itu.
Selain itu, lanjut dia, dengan menggunakan pesawat terbang itu, bisa menghemat biaya operasi untuk bahan bakar sebesar 14 persen dari seri pesawat berbadan sedang Boeing NG 737, 20 persen dari Boeing 737NG (1998 EIS) dan sembilan persen dari A320neo.
Pasalnya, BBM komponen terbesar dari biaya operasional penerbangan, bisa sampai 40 persen.
Artinya, dia bilang, dari sekitar 30.000 liter avtur yang terpakai untuk satu pesawat dalam sebulan, pihaknya bisa menghemat sekitar 300 liter avtur.
Hal itu, menurut dia, meningkatkan daya saing karena bisa berpengaruh ke harga tiket.
"Kalau satu jam dia kurang 300 liter, ya nanti bisa disesuaikan saja sama harga minyak dunia, kalau misalnya satu liter satu dollar, sebulan kurang bisa 30.000 dollar, karena penghematan bahan bakar sebulan pakai pesawat ini bisa 30.000 liter," katanya.
Hal itu, dia mengatakan untuk mencapai target penumpang Lion Group sebanyak 60 juta penumpang setahun hingga akhir 2017 atau meningkat dari 50 juta penumpang pada 2016.
"Tahun ini empat di Malaysia dan empat di Indonesia datang untuk Lion," katanya.
Dia menambahkan tahun depan juga akan didatangkan lagi Boeing Max 9 sebanyak 17 unit pesawat yang akan dioperasikan Lion Air, Batik Air, Malindo Air dan Thai Lion Air.
"Tahun depan Lion Air yang menjadi maskapai pertama yang pakai Boeing 737 9 Max, jadi delapan kami kasih ke Malindo, delapan ke Lion," katanya.
Pebisnis yang baru dilantik menjadi duta besar ini mengatakan, kedatangan pesawat baru tersebut untuk mendukung operasi Lion Group di mana salah satunya, yaitu Batik Air mulai menerbangi Bali-Perth Juni tahun ini, selain itu juga rute Kuala Lumpur-Bali.
"Max untuk di Indonesia itu untuk Internasional dulu. Di Juli kami terbang Bali-Shanghai dan Manado-Sianghai itu pakai Max 8," katanya.
Dia menuturkan kedatangan perdana Boeing 737 8 Max di Kuala Lumpur karena dia pembeli pertama pesawat berbadan sedang seri terbaru dari Boeing itu.
Selain itu, lanjut dia, dengan menggunakan pesawat terbang itu, bisa menghemat biaya operasi untuk bahan bakar sebesar 14 persen dari seri pesawat berbadan sedang Boeing NG 737, 20 persen dari Boeing 737NG (1998 EIS) dan sembilan persen dari A320neo.
Pasalnya, BBM komponen terbesar dari biaya operasional penerbangan, bisa sampai 40 persen.
Artinya, dia bilang, dari sekitar 30.000 liter avtur yang terpakai untuk satu pesawat dalam sebulan, pihaknya bisa menghemat sekitar 300 liter avtur.
Hal itu, menurut dia, meningkatkan daya saing karena bisa berpengaruh ke harga tiket.
"Kalau satu jam dia kurang 300 liter, ya nanti bisa disesuaikan saja sama harga minyak dunia, kalau misalnya satu liter satu dollar, sebulan kurang bisa 30.000 dollar, karena penghematan bahan bakar sebulan pakai pesawat ini bisa 30.000 liter," katanya.
Hal itu, dia mengatakan untuk mencapai target penumpang Lion Group sebanyak 60 juta penumpang setahun hingga akhir 2017 atau meningkat dari 50 juta penumpang pada 2016.
Pewarta: Juwita Rahayu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017