"Tiga pesawat itu terdiri dari dua maskapai Slik Air dan satu Tiger Air. Kegiatannya mendarat antara pukul 16.50 hingga 17.28 WIB," kata General Manager Operasional Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Minggu malam.
Pesawat Airbus A320/9V-SlQ yang terbang dari Phuket Thailand tujuan Changi Singapura mendarat di Hang Nadim Batam pada pukul 16.50 WIB. Pesawat yang membawa 124 penumpang tersebut akhirnya baru bisa terbang ke Singapura pukul 18.58 WIB.
Sementara maskapai Silk Air dengan pesawat Boeing 737 (9V-MGR) dari Xiamen Tiongkok tujuan Changi Singapura mendarat di Hang Nadim Batam pukul 17.28 WIB. Pesawat yang membawa 144 penumpang tersebut baru lepas landas ke Changi Singapura pukul 18.43 WIB.
Terakhir pesawat Airbus A320 (9V-TRX) yang terbang dari Penang Malaysia mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim Batam pukul 17.09 WIB. Setelah menunggu lebih dari satu jam, pesawat dengan 153 orang penumpang tersebut diizinkan lepas landas menuju Changi Singapura pukul 18.13 WIB.
"Saat pesawat-pesawat itu hendak mendarat di Changi, terjadi hujan lebat sehingga jarak pandang terbatas. Pilot akhirnya memutuskan untuk mengalihkan pendaratan di Batam menunggu cuaca membaik," kata dia.
Selama berada di Bandara Internasional Hang Nadim Batam menunggu cuaca membaik untuk meneruskan penerbangan ke bandara tujuan, kata dia, seluruh penumpang tetap berada di dalam pesawat.
"Penumpang tetap dalam pesawat. Mereka tidak turun ke terminal karena prosedurnya lama. Saat di Hang Nadim pesawat juga mengisi bahan bakar," kata Suwarso.
Suwarso mengatakan, selama ini Bandara Internasional Hang Nadim Batam memang menjadi alternatif pendaratan bagi sejumlah maskapai saat Bandara Changi tengah dilanda cuaca buruk sehingga tidak memungkinkan untuk pendaratan.
"Tidak hanya pesawat berbadan sedang seperti Boeing 737 atau Airbus, pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 dan Airbus A380 juga pernah mendarat di Hang Nadim," kata dia.
Bandara Hang Nadim Batam memiliki landas pacu hingga 4,025 kilometer sehingga memungkinkan semua jenis pesawat mendarat dengan aman.
"Penumpang tetap dalam pesawat. Mereka tidak turun ke terminal karena prosedurnya lama. Saat di Hang Nadim pesawat juga mengisi bahan bakar," kata Suwarso.
Suwarso mengatakan, selama ini Bandara Internasional Hang Nadim Batam memang menjadi alternatif pendaratan bagi sejumlah maskapai saat Bandara Changi tengah dilanda cuaca buruk sehingga tidak memungkinkan untuk pendaratan.
"Tidak hanya pesawat berbadan sedang seperti Boeing 737 atau Airbus, pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 dan Airbus A380 juga pernah mendarat di Hang Nadim," kata dia.
Bandara Hang Nadim Batam memiliki landas pacu hingga 4,025 kilometer sehingga memungkinkan semua jenis pesawat mendarat dengan aman.
Pewarta: Larno
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017