Ketua Asita Bali Ketut Ardana di Denpasar, Minggu, menjelaskan turis dari Rusia memiliki tingkat pengeluaran yang tinggi sama dengan turis dari negara-negara Eropa Barat dengan lama tinggal mencapai sekitar dua minggu.
"Kami tidak boleh berdiam diri, (promosi) harus terus jalan," katanya.
Promosi, lanjut dia, dapat dilakukan secara langsung maupun tidak di antaranya mengikuti pameran pada kegiatan berskala internasional, roadshow, misi perdagangan atau promosi dari masing-masing perusahaan.
Ia mengharapkan ada penerbangan langsung atau penerbangan reguler yang dapat dilayani oleh maskapai penerbangan nasional maupun maskapai penerbangan lain dari Bali ke Rusia meskipun selama ini sudah dilakukan dengan cara penerbangan carter.
Namun ia mengakui hal tersebut tergantung pemasaran karena berkaitan dengan tingkat keterisian kursi.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat turis dari Rusia berkunjung ke Bali tahun 2016 mencapai sekitar 67 ribu atau naik 29 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan hingga Maret 2017, sebanyak 32.800 wisatawan dari Rusia ke Bali atau naik 87 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2016.
Kedutaan Besar RI di Moskow Rusia melakukan promosi pariwisata di Vladivostok, 19-21 Mei 2017 dalam kegiatan PITE yang dilaksanakan pemerintah daerah Primorsky dan Kadin Primorsky.
Wakil Dubes RI untuk Rusia Larso Simbolon dalam keterangan persnya mengatakan Indonesia merupakan negara satu-satunya yang menampilkan pagelaran budaya selama tiga hari kegiatan itu.
Ia menjelaskan wisatawan dari Rusia merupakan pasar yang potensial dengan jumlah kedatangan tahun 2016 mencapai sekitar 75 ribu orang bahkan hingga trimester pertama tahun ini sudah mencapai 76 persen, sebagian besar turis Rusia atau sekitar 80 persen berkunjung ke Bali.
Larso mengharapkan kunjungan turis Rusia ke Indonesia terus meningkat seiring dengan rencana penerbangan langsung maskapai nasional Garuda Indonesia dari Jakarta ke Moskow mulai Agustus 2017.
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017