Palembang (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Pelabuhan Tanjung Api-api di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, ditargetkan bisa beroperasi pada Desember 2017 karena pembangunan fisik sudah selesai.
"Secara fisik sudah selesai dan sudah bisa beroperasi namun butuh kerja dengan semua pihak," kata Budi usai rapat membahas Pelabuhan Tanjung Api-api dan kereta ringan (LRT) di Palembang, Sabtu.
Ia mengatakan Gubernur Sulawesi Selatan Alex Noerdin juga telah menyetujui beroperasinya pelabuhan samudera itu.
Namun dia mengaku masih ada persoalan menyangkut kedalaman pelabuhan yang hanya 3,5 meter sehingga setelah beroperasi nanti masih perlu diperdalam lagi.
Selain itu jalan provinsi yang menghubungkan pelabuhan dengan Kota Palembang sepanjang 60 km juga harus diperbaiki untuk menunjang kelancaran lalu lintas, katanya.
Selain itu, dibutuhkan pengembangan jalan tol dan kereta api untuk memudahkan arus barang dan jasa menuju pelabuhan.
Menteri Perhubungan optimistis Pelabuhan Tanjung Api-api bisa mendorong perkembangan industri di Sumatera Selatan dan Jambi karena pelabuhan tersebut bisa menjadi pengumpul barang kedua provinsi itu untuk dibawa ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, sebelum diekspor atau dibawa ke daerah lain.
Sementara itu Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan A Tonny Budiono mengatakan Pelabuhan Tanjung Api-api mampu menampung kapal ukuran 464 bobot mati (dwt) yang bisa membawa kontainer 50 teus.
Tonny mengatakan saat beroperasi nanti, pelabuhan ini masih akan dikelola oleh Kementerian Perhubungan namun secara bertahap akan ditawarkan ke PT Pelindo II sebagai badan usaha milik negara bidang pelabuhan.
Ia mengatakan sebelum beroperasi pelabuhan akan dilengkapi dengan derek untuk memudahkan bongkar muat barang atau kontainer. "Kapal kan biasanya juga punya derek tapi kalau pakai derek di pelabuhan, prosesnya lebih cepat," kata Tonny.
Pelabuhan Tanjung Api-api itu memiliki dermaga ukuran 50 X 20 meter, trestle (jembatan penghubung dari pantai ke dermaga) ukuran 118 X 8 meter dan causeway (dinding batu) ukuran 100 X 8 meter
Biaya untuk membangun pelabuhan ini sebesar Rp134,8 miliar dengan APBN 2004 hingga 2017 sebesar Rp178 miliar. Pemerintah Provinsi Sumsel ikut menyediakan dana pembangunan fasilitas sisi darat dengan biaya Rp48 miliar.
Pewarta: Santoso
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017