Dari 25,9 juta suara yang sudah dihitung, Rouhani mendapat 14,6 juta suara dan rivalnya Ebrahim Raisi memperoleh 10,1 juta suara, kata kepala komite pemilu Ali Asghar Ahmadi di televisi pemerintah.
Banyaknya pemilih yang berpartisipasi pada Jumat, lebih dari 40 juta dari total 56 juta pemilih terdaftar, membuat waktu pemungutan suara diperpanjang beberapa jam karena antrean warga yang hendak menggunakan hak pilih panjang.
Rouhani (68), ulama moderat yang mempelopori kesepakatan nuklir dengan negara-negara adidaya pada 2015, menggambarkan pemilu tersebut membingkai pilihan antara kebebasan sipil yang lebih besar dengan "ekstremisme".
Namun dia menghadapi persaingan ketat dari ulama garis keras Ebrahim Raisi (56), yang menempatkan diri sebagai pembela kaum miskin dan menyerukan sikap lebih keras terhadap Barat.(mu) 
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017