Menteri Pembangunan Kota Champika Ranawaka pada Jumat (19/5) mengatakan jumlah korbannya bisa bertambah jika gedung itu menggelar pesta pernikahan ketika runtuh, dan bahwa pemiliknya terancam tuntutan pidana.
"Gedung pernikahan ini adalah contoh nyata bahaya yang ditimbulkan dari pembangunan tanpa izin di Kolombo," kata sang menteri di Kolombo, seperti dilansir AFP.
"Kesalahan struktur menyebabkan keruntuhan itu."
Kolombo memiliki lebih dari 750.000 penduduk, sementara setengah juta lainnya datang setiap hari untuk bekerja.
"Perkiraan kami adalah sedikitnya ada 10.000 rumah, apartemen dan kantor liar di kota Kolombo," kata Ranawaka.
"Kami akan segera mengambil langkah untuk menggusurnya." (mu) 
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017