Kuala Lumpur (ANTARA News) - Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu Sabah, Malaysia, Akhmad DH Irfan meresmikan pembukaan "Community Learning Centre" (CLC) atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Kuari 3 Gum Gum Sandakan, Sabah, Jumat.
Peresmian dihadiri oleh Pejabat Bagian Pendidikan Swasta dan Khas Jabatan Pelajaran Negeri Sabah, Wakil Ketua Anak Negeri Sandakan, Pelaksana Fungsi Sosial Budaya KJRI Kota Kinabalu, tokoh agama dan masyarakat Indonesia di daerah Gum Gum serta puluhan siswa CLC.
Akhmad DH Irfan mengharapkan dengan berdirinya CLC Kuari 3 Gum Gum Sandakan akan membantu upaya pemerintah Indonesia memperluas akses pendidikan terhadap anak-anak Tenaga Kerja Indonesia di Sabah, khususnya di daerah Gum Gum Sandakan.
"Melalui pendidikan diharapkan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang menjadi insan yang berguna di masa depan, dan memiliki kehidupan yang lebih baik dari orang tuanya," katanya.
Pejabat Bahagian Pendidikan Swasta dan Khas Jabatan Pendidikan Negeri Sabah Haji Abdul Wahab Ampuan Hamzah mendukung upaya Pemerintah Indonesia memberikan layanan pendidikan terhadap anak-anak Indonesia di Sabah dan akan memberikan ijin operasional CLC yang didirikan.
Selain itu, mengimbau majikan menunaikan tanggung jawab sosial membantu menyediakan kemudahan fasilitas tempat belajar bagi anak-anak pekerja Indonesia.
"Pendidikan merupakan dasar adalah setiap anak, dan Malaysia sebagai negara yang meratifikasi Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Children) berkomitmen mendukung setiap upaya untuk memberikan hak anak-anak tanpa membedakan warna, agama, gender, bahasa, politik, etnis, keupayaan, tempat kelahiran dan sebagainya," katanya.
Tampak wajah gembira para anak-anak siswa CLC Kuari 3 Gum Gum Sandakan saat menyambut kedatangan Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu dan undangan.
Ketika ditanyakan tentang cita-cita di masa depan, semua menyampaikan harapan dan keinginan untuk memiliki berbagai profesi pekerjaan seperti dokter, guru, tentara dan lainnya.
Pengelola CLC Kuari 3 Gum Gum Sandakan, Juliana Kimin menyebutkan, CLC tersebut sudah mulai beroperasi sejak tahun 2011 dan dibantu oleh beberapa sukarelawan warga Malaysia dan WNI.
Jumlah siswanya bertambah dan saat ini terdapat 64 orang siswa terdiri dari siswa kelas 1 hingga 4 SD.
Pada awal 2017 setelah mengajukan permohonan kepada KJRI Kota Kinabalu dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu kemudian memperoleh bantuan pembinaan dan pembelajaran, serta menggunakan kurikulum Indonesia.
Perwakilan dari para orang tua siswa menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian pemerintah Indonesia yang membantu anak-anak mereka mendapat akses pendidikan dasar.
Mereka mengharapkan agar anak mereka mendapat bantuan pendidikan untuk memperoleh kesempatan meraih cita-cita dan kehidupan yang lebih baik dimasa depan.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017