Cikampek, Jawa Barat (ANTARA News) - PT Pupuk Kujang menyiapkan puluhan kios menjual pupuk subsidi dan nonsubsidi untuk petani yang tinggal di wilayah terpencil agar mereka mudah memperoleh dan membeli.
"Banyak petani yang kesulitan memperoleh pupuk sehingga kita harus proaktif menyediakan kios sehingga terjangkau dari sisi lokasi," kata Direktur Produksi PT Pupuk Kujang Maryono kepada pers di Cikampek, Jabar, Jumat.
Maryono mengatakan, mengingat tanggung jawab distribusi pupuk PT Pupuk Kujang hanya Jawa Barat dan Banten, maka wilayah terpencil yang ada kiosnya berada di dua provinsi itu.
Maryono mengatakan, keberadaan kios di wilayah terpencil itu sangat berarti bagi petani karena mudah membeli pupuk subsidi dan nonsubsidi dengan harga wajar.
Dikatakan, pupuk yang dijual di kios bukan hanya yang subsidi saja tapi juga yang nonsubsidi mengingat banyak pula petani yang mencari pupuk nonsubsidi.
"Tidak semua petani mau menggunakan pupuk bersubsidi tapi ada yang juga pakai nonsubsidi. Oleh karena itu kita tetap menjual pupuk nonsubsudi dan laku," katanya.
Kapasitas produksi urea PT Pupuk Kujang saat ini mencapai 1,14 juta ton per tahun.
Produksi NPK granul 300 ribu ton per tahun. Produksi NPK blending 150 ribu ton per tahun, sehingga total produksi NPK sebesar 350 ribu ton per tahun.
Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana mengatakan pihaknya telah menyiapkan total pasokan pupuk bersubsidi 960.729 ton yang siap disebar ke sejumlah wilayah Indonesia.
"Hal itu dilakukan untuk mendukung prigram pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional," kata Wijaya Laksana.
Untuk menjaga ketahanan pangan, PT Pupuk Indonesia dan 10 anak perusahaan menyalutkan pupuk hingga ke seluruh pelosok nusantara dengan menambah gudang penyangga dan menyediakan sarana transportasi ke kios terpencil.
Dalam upaya amankan stok pupuk jelang musim tanam, Wijaya mengatakan pihaknya menambah jumlah gudang dan metelokasi gudang ke tempat lebih baik agar mudah dijangkau.
Saat ini Pupuk Indonesia memiliki gudang lini I berkapasitas 567.400 ton, gudang lini II dan lini III sebanyak 640 unit berkapasitas 2,68 juta ton tersebar di seluruh daerah.
untuk awasi distribusi, Pupuk Indonesia menggunakan truk dilengkapi dengan "Global Positioning System" (GPS) agar mudah dilacak posisinya.
(T.A025/A011)
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017