Pantauan Antara pada Jumat di lokasi yang bertempat di Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Jawa Barat, setidaknya ada tiga titik coretan cat semprot yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.
"Sedih sekali melihat underpass yang baru diresmiin sudah dicoret-coret begitu, sekarang baru di tiga titik nanti kalo dibiarkan lama-lama merembet ke samping-samping. Kalau sudah begitu kan jadinya bangunan kelihatan kotor." ujar warga Tambun, Lutfi di Bekasi, Jumat.
Lutfi menambahkan, adanya coretan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab itu pun mengakibatkan bangunan baru tersebut berkurang keindahannya. Apalagi saat ini pada malam hari underpass Tambun sangat terang benderang karena sinar lampunya.
Jadi apabila ada coretan sedikitpun pasti kelihatan dan sangat mengganggu.
Setelah diresmikan, underpass Tambun mendadak ramai dikunjungi warga sekitar, dari yang sekedar hanya ingin tahu bangunan baru tersebut sampai ada yang berfoto bahkan "selfie" (swafoto) dan diunduh ke media sosial mereka.
Fenomena tersebut mengingatkan kembali pada fenomena jembatan Summarecon Bekasi yang pada awal-awal diresmikannya ramai dijadikan oleh warga sekitar sebagai tempat foto dan acapkali sering dijadikan tempat nongkrong, hal tersebut pun yang terjadi kini di jalan lintas bawah Tambun itu.
Tidak jarang gerombolan anak muda dengan motornya parkir dan duduk-duduk di pinggiran "underpass" sehingga sangat berbahaya karena lintasan bawah tanah tersebut fungsinya untuk jalan umum bukan untuk parkir atau tempat duduk-duduk.
Fenomena kehebohan underpas Tambun sendiri tidak luput dari perhatian salah satu warga Tambun Zakki yang memiliki hobi fotografi, dia pun mengaku sempat mengabadikan foto underpass Tambun sehari sebelum peresmiannya.
"Iya saya pernah foto disana pas masih sepi belum seramai sekarang, tepatnya ketika sebelum peresmian "underpass" Tambun, yang punya bentuk fisik yang bagus dan indah untuk dijadikan tempat berfoto".
Zakki pun menambahkan, melalui foto ia ingin menonjolkan sisi keindahan "underpass" Tambun kepada masyarakat sekaligus menjadikan pengingat agar masyarakat Tambun tidak merusak ataupun mengotorinya dengan apa pun.
Pewarta: Adi Yudhanagara
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
