Zagreb (ANTARA News) - Sepakbola Kroasia yang kini mengalami miskin mutu, kering pemain berbakat dan kerap menderita kesulitan keuangan, segera membuka lembaran baru. Angin segar perubahan bakal berhembus dalam tahun-tahun mendatang jika inisiatif baru dilakukan dengan menyuntikkan sejumlah modal kepada klub-klub lokal. "Kami yakin bahwa pola kepemilikan yang baru dapat memantik sepakbola ke dunia bisnis. Baik sepakbola maupun bisnis akan memadukan mutu pertandingan dengan kepentingan keuangan," kata sekretaris jenderal Asosasi Sepakbola Kroasia (HNS)Zorislav Srebric. Sejak negara itu merdeka pada tahun 1991, tim nasionalnya mencapai posisi terhormat di laga internasional. Di satu pihak, publik kerap kagum dengan penampilan Kroasia. Di lain pihak, mutu klub-klub lokal cenderung menurun. Klub-klub lokal dikelola secara perorangan dan tidak ditujukan untuk memperoleh keuntungan. Liga utama tidak memiliki status amatir, meski hampir semua pemainnya terikat kontrak secara profesional. Aliran dana dan transfer para pemain tampak tidak transparan. Banyak klub terbebani pajak tahunan, menunggak utang karena harus membayar para pemainnya. Kondisi ini memaksa pemerintah setempat untuk memberlakukan sebuah undang-undang olahraga yang baru pada akhir tahun ini juga. Langkah ini bertujuan membuka jalan bagi seluruh klub agar memperjelas status kepemilikannya. "Kami memiliki dua klub di sini, satu klub segera memilih statusnya, sementara yang lain diambiloper perusahaan saham karena harus menghapus utang-utangnya," kata Srebric. Dengan kata lain, utang-utangnya akan dialihkan menjadi penyertaan modal atau tinggal sejarah, demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007