"Lima siswa jenazahnya sudah ada di Rumah Sakit Ibnu Sina, dan satunya ada di Klinik Satelit Gresik Kota Baru (GKB)," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Abu Hasan dikonfirmasi di Gresik, Kamis.
Ia mengatakan, tim BPBD Gresik sudah menurunkan tim menelusuri lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk bersama melakukan evakuasi.
Menurut Hasan, kejadian bermula saat total 300 siswa melakukan kegiatan outbond, namun keenam siswa itu bercanda di bekas galian kapur, padahal tidak ada agenda untuk bermain di lokasi tersebut.
"Mereka, enam siswa MTs itu berniat bercanda dengan saling dorong di lokasi bekas galian kapur, namun berakibat petaka," ungkapnya.
Sementara, usai kejadian lokasinya kini sedang diamankan petugas dengan dipasang garis polisi, dan data enam siswa yang tewas itu masing-masing Saifudin Zuhri Subagio siswa kelas IX C MTS Mambaus Sholihin, warga asal Desa Nganjuk Cepu, Blora.
Kemudian Sholahuddin Achmad warga Jalan Gebang Wetan, Gebang Putih, Surabaya, M Royi Amanullah warga Jalan Jemur Wonosari, Surabaya, Ahmad Syafii warga Jalan Industri, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.
Selain itu, Abd Rohman Nafis warga Jalan Tambak Asri Tanjung, Surabaya, dan terakhir Yosar Muhammad Ardiansyah Putra warga Kecamatan Driyorejo, Gresik.
Pewarta: Abdul Malik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017