Jakarta (ANTARA News) - Ezra Harm Ruud Walian, pesepak bola naturalisasi yang bermain untuk klub Belanda Jong Ajax, merasa bangga menjadi warga negara Indonesia setelah dirinya mengucapkan sumpah setia sebagai WNI, Kamis.
"Saya sangat senang dan bangga. Mulai saat ini saya bisa berkata bahwa saya orang Indonesia," ujar Ezra di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Jakarta Timur.
Pengucapan sumpah setia tersebut merupakan penanda sah-nya Ezra dan juga sang ayahnya Glen Arthur Walian menjadi WNI, sebab tanpa itu Keputusan Presiden terkait naturalisasi mereka yang dikeluarkan pada akhir Maret 2017 tidak berlaku.
Pria berusia 19 tahun itu pun kini bisa merasa lebih tenang menjalani hari-harinya sebagai pemain tim nasional U-22 asuhan pelatih Luis Milla.
Ezra berjanji akan memberikan kemampuan terbaiknya demi membawa timnas Indonesia ke level tertinggi.
"Saya ingin mencetak banyak gol dan membawa trofi juara ke Indonesia," kata dia.
Namun, Kepala Kantor Wilayah Kemenkum-HAM Endang Sudirman mengingatkan, status WNI itu bisa saja dicabut kembali jika yang WNA penerimanya melakukan pelanggaran undang-undang di Indonesia.
"Contohnya bisa karena melakukan tindak pidana atau diketahui memiliki kewarganegaraan ganda. Semua yang menerima WNI harus melepas seluruh atributnya sebagai warga negara asing," ujar Endang.
Sementara itu Ezra, yang memiliki cukup banyak waktu kosong karena musim kompetisi di Belanda sudah selesai, nantinya langsung bergabung dengan timnas U-22 yang menjalani pemusatan latihan (TC) di Bali pada 22-28 Mei 2017.
Ada kemungkinan pula dia bisa diikutkan dalam uji coba kontra Kamboja dan Puerto Rico masing-masing pada tanggal 8 dan 13 Juni 2017.
"Mudah-mudahan dia bisa ikut," tutur Deputi Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Fany Irawan.
Di luar sepak bola, ada satu hal yang diinginkan Ezra Walian yaitu menguasai Bahasa Indonesia.
"Saya mau belajar Bahasa Indonesia. Saat ini saya baru lancar melafalkan beberapa kata seperti terima kasih, baik, apa kabar," kata dia.
Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017