Jakarta (ANTARA News) - Kondisi gerbong kereta yang padat nyaris membludak pada pagi dan sore hari adalah hal yang biasa dijalani para "anker" alias "anak kereta", di antaranya gerbong khusus wanita yang isinya kerap lebih galak ketimbang penumpang di gerbong campur.


ANTARA News menghimpun berbagai tips agar bisa bertahan di gerbong wanita pada jam sibuk dari para pengguna setia kereta.


1. Jangan pakai sandal jepit


Berdesak-desakan adalah pemandangan biasa pada setiap gerbong kereta pada jam sibuk. Menggunakan sandal jepit bisa merepotkan penumpang karena ada kemungkinan kaki terinjak-injak oleh penumpang lain di situasi padat.

"Kalau sendal jepitnya putus, jadi repot," kata Sekar yang sudah menjadi "anker" selama lima tahun terakhir.

Prioritaskan kenyamanan ketimbang fesyen, jadi lebih baik pakai sepatu ketimbang sandal hak tinggi. Lagi pula, kecil kemungkinan Anda mendapat tempat duduk di kereta pada jam berangkat atau pulang kerja. Pakailah alas kaki yang nyaman dipakai saat berdiri lama.


2. Bawa satu tas


Masukkan semua barang ke dalam satu tas. Anda akan repot sendiri bila memakai ransel sambil menenteng tote bag di satu tangan dan kotak bekal di tangan lain. Bila terpaksa menjinjing barang tambahan, segera letakkan di rak bagian atas kereta yang sudah tersedia.

Jangan lupa lindungi bawaan dari copet, biasanya para "anker" sudah siap memakai ransel secara terbalik, bukan di punggung tetapi disandang di depan.

Aghnia yang setiap hari bolak-balik Jakarta-Tangerang dengan kereta berpendapat ransel adalah pilihan ternyaman.

"Kalau enggak perlu-perlu banget, hindari tas sling atau tali."


3. Perhatikan tata rambut


Ketika berhimpitan, ada kemungkinan rambut Anda bisa "menusuk" atau menggelitik wajah penumpang lain. Atur rambut sedemikian rupa atau tutupi dengan pashmina sehingga rambut tidak menusuk hidung penumpang di belakang.




4. Persiapkan fisik


Berusaha masuk ke gerbong yang sudah penuh adalah sebuah perjuangan. Jangan paksakan diri bila kondisi kurang fit, jangan sampai merepotkan orang sekitar dan petugas karena pingsan di dalam gerbong.

Menurut Dara, penumpang setia kereta jurusan Bogor-Kota, perempuan rata-rata enggan "menahan tubuh" sehingga ketika kereta mengerem, tubuh mereka jadi doyong dan menimpa orang di sekitarnya. Bila tidak ada yang berpegangan kuat, bisa-bisa yang terjadi efek domino.


5. Sabar


Mayoritas pengguna gerbong wanita menekankan hal ini. Pada saat semua orang merasa lelah, hal sepele bisa memancing emosi.

"Harus sabar dan saling pengertian kalau kita semua punya kepentingan dan kelelahan masing-masing," tutur Argihta, warga Bogor yang jadi pengguna kereta sejak satu dekade lalu.

Jangan lupa untuk mengalah kepada orang hamil dan ibu yang membawa anak atau lansia.

"Mesti tetap waras di gerbong itu," imbuh Anissa yang juga berdomisili di Kota Hujan.


6. Hafalkan jadwal kereta


Perlu waktu untuk mempraktikkan tips ini, tapi lama kelamaan Anda akan hafal kereta jam berapa yang punya gerbong wanita lebih sepi ketimbang yang lain. Bila jadwal sudah di luar kepala, Anda juga bisa memutuskan kapan bisa naik kereta balik yang isinya lebih kosong.


7. Jangan memaksakan diri


Bila gerbong sudah penuh, lebih baik menunggu kereta berikutnya. Jika tetap dipaksakan, penumpang di dalam gerbong akan tergencet, sementara Anda juga bisa terdorong keluar gerbong saat ada orang yang mau turun. Utamakan keselamatan di atas segala-galanya.


Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017