Menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menumbuh kembangkan jiwa nasionalme masyarakat harus dan perlu melibatkan peran agama termasuk tokoh-tokoh agama di semua rumah ibadah."
Palu (ANTARA News) - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu Prof.Dr.H Zainal Abidin M.Ag akan menggandeng para pimpinan gereja se-Provinsi Sulawesi Tengah untuk memperkuat rasa nasionalisme di kalangan umat beragama.
Rektor Prof Zainal Abidin juga akan mengajak dan meminta kepada pimpinan gereja untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan dan penanaman nilai-nilai nasionalisme lewat peran gereja.
"Menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menumbuh kembangkan jiwa nasionalme masyarakat harus dan perlu melibatkan peran agama termasuk tokoh-tokoh agama di semua rumah ibadah," ungkap Prof. Zainal Abidin di Palu, Kamis.
Ajakan itu akan disampaikan Prof. Zainal Abidin pada temu dan dialog bersama pimpinan gereja se-Sulawesi Tengah pada 8 Juni 2017 mendatang.
"Saya diundang dan dihadirkan oleh Bimbingan Masyarakat Kristen Kantor Wilayah Kemenag Sulteng untuk menyampaikan materi dalam dialog dengan pimpinan gereja se-Sulawesi Tengah 8 Juni mendatang," ujarnya.
Pakar Pemikiran Islam Modern itu menyebut bahwa tokoh-tokoh agama harus dan perlu berperan untuk menjaga kebhinekaan, kesatuan dan persatuan dalam bingkai NKRI.
Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima bahwa salah satu problem yang dihadapi oleh bangsa ini, yakni adanya pengaruh serta gerakan yang mengancam ideologi negara Pancasila, kebhinekaan serta semangat nasionalisme.
"Tentu masalah ini tidak hanya menjadi kewajiban dari pemerintah semata. Olehnya dibutuhkan partisipasi aktif dan peran dari semua pihak termasuk tokoh agama," katanya.
Sebelumnya Rektor IAIN Palu Prof. Zainal Abidin M.Ag telah mengajak tiga puluh pendeta di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah untuk melawan gerakan radikalisme.
Ajakan itu disampaikan langsung Prof Zainal Abidin di Auditorium Kemenag Kabupaten Sigi yang dihadiri pendeta dari berbagai gereja se-kabupaten tersebut.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017