Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Indonesia untuk Malaysia yang baru, Rusdi Kirana, memprogramkan pengembangan balai latihan kerja di negara itu untuk melatih tenaga kerja Indonesia di negara itu.
"Kami mau membuka balai latihan supaya TKI kita sebelum kembali ke Indonesia baik karena ada masalah atau sambil menunggu urusan administrasi, kami coba latih mereka," kata dia, usai dilantik Presiden Joko Widodo. di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Kirana menyebutkan, jumlah warga negara Indonesia di Negeri Jiran yang jumlahnya banyak menjadi alasan bagi dia untuk menjadi kepala perwakilan Indonesia untuk Malaysia.
"Itulah salah satu alasan yang saya pikir saya lebih baik di Malaysia untuk membantu mereka," katanya.
Ia juga mengatakan akan memprogramkan agar anak-anak TKI di Malaysia tetap dapat memperoleh pendidikan. "Mereka punya keluarga, mereka ingin anak-anaknya tetap bisa sekolah," katanya.
Kirana yang besar bersama Lion Group ini berharap dengan pengembangan latihan kerja maka mereka tidak berpikiran untuk kembali ke Malaysia.
"Kami upayakan mereka membuka UKM, Kami sudah bicara dengan BRI untuk memberikan pendanaannya dan Lion Group dalam hal ini mau memberikan jaminan atas pinjaman mereka," katanya.
Menurut dia, produk yang mereka buat bisa dipasarkan di daerah tujuan wisata.
"Kami sudah buka di Manado di mana turis yang masuk ke Manado itu tiap tahun naik 400 persen. Produk UKM yang dibuat mantan migran itu diharapkan bisa dijual di Manado dan dibeli turis yang berkunjung ke Manado," katanya.
Mengenai program perlindungan TKI, dia akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia. "Kami berusaha memberi perlindungan semaksimal mungkin kepada mereka, tergantung kasus per kasus," katanya.
Sementara terhadap TKI ilegal, Rusdi mengatakan akan mencoba memasukkan mereka ke balai latihan kerja dengan harapan mereka bisa kembali ke Tanah Air. "Dan kami pastikan di Indonesia mereka memiliki usaha UKM, kami hubungkan dengan BRI atau lainnya," katanya.
Sementara mengenai pengamanan batas negara, dia mengatakan akan bekerja sama dengan TNI dan polisi.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017